Bima, Bimakini.- Mewujudkan masyarakat yang aman, damai, cerdas dan sejahtera, dibutuhkan hadirnya penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, bermoral dan berinterigtas. Aparatur Negeri Sipil (ASN) yang seperti itu sanggup menghadapi tantangan dan dinamika masyarakat yang semakin kompleks.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Bima, Drs H Dahlan HM Noer, M.Pd pada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) saat pembinaan di Paruga Nae Bolo, Senin (14/11/2016).
“ASN harus menjunjung tinggi etika kerja dalam menghadapi perkembangan masyarakat yang kompleks,” ujar Wabup.
Kegiatan pembinaan ASN, kata dia, perlu dilakukan secara terprogram, sistimatis dan berkelanjutan. Bukan saja menjalankan PP Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS, tapi harus memiliki pemahaman dan kesadaran luhur melaksanakan tugas sebagai abdi masyarakat.
“Terpenting adalah bagaimana meningkatkan pemahaman dan kesadaran dalam mengemban amanah sebagai ASN. Dengan kesadaran itu juga dapat menekan munculnya persoalan pegawai seperti perceraian, perkawinan tanpa ijin, penipuan dan lainnya, pembinaan ini untuk terciptanya persatuan demi terbangunnya pola kerjasama guna mendukung kelancaran tugas kedinasan,” tuturnya.
Masih kata Wabup, SKPD dan unit kerja dapat memberikan pembinaan secara maksimal pada pegawainya. Sebab pembinaan disiplin bukan saja tugas BKD tapi tugas bersama. “Kalau ini berjalan baik upaya dalam mewujudkan pemerintah dan masyarakat yang jujur pasti tercapai,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BKD Kabupaten Bima, Drs H Abdul Wahab menyampaikan dalam membangun disiplin pegawai berbeda dengan membangun sebuah rumah. Rumah dibangun mulai dari bawah, tapi untuk ASN dibangun dari atas. “Kita harus menjadi contoh yang baik bukan sebaliknya, karena kuta semua adalah publik yang menjadi teladan buat orang lainnya,” katanya.
Sambungnya, sebagai contoh, dalam lingkup sekolah, Kepala Sekolah harus lebih baik dari guru. Begitupun guru harus lebih baik dari siswa dan seterusnya.
“Saya tegaskan bukan sebaliknya, akan menjadi suatu mustahil kita dapat membentuk karakter siswa dengan baik. Kalau karekter pribadi kita yang notabenenya adalah contoh buat mereka tidak baik,”jelasnya. (BK.36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.