Bima, Bimakini.- Puluhan mahasiswa pecinta alam tergabung dalam Posko Relawan Kemanusian Bencana Banjir Bandang Kota Bima, membuka dapur umum. Namun mereka kesulitan mendapatakan logistik, seperti beras.
Dapur umum dibuka sejak banjir kedua, Jumat (23/12/2016). Namun mereka mengaku kewalahan mendapatkan beras di pasar Bima untuk membantu korban banjir.
Sedangkan bantuan dari Posko Utama Kantor Wali Kota Bima nihil. Meski sudah melaporkan membuka dapur umum.
Ketua Tim Posko Pecinta Alam, Arifin, S.Pd, mengaku kesulitan mendapatkan beras di pasar Bima. Sementara stok beras yang beli dari dana bantuan yang masuk ke rekening tinggal satu kali masak saja.
“Beras yang kami beli dari dana bantuan kemanusian sudah habis di masak pagi ini, untuk kebutuhan korban siang maupun sore hari nanti, kami kesulitan beras,” jelasnya di Posko Pecinta Alam di Mapala Londa STKIP Bima, Mminggu (25/12/2016).
Diakuinya, posko dapur umum yang dibangun sejak terjadinya bencana banjir ini, telah dilaporkan langsung ke Posko induk kantor Wali Kota Bima. Namun sampai saat ini tidak juga mendapatkan pendistribusian logistik untuk di persiapkan bagi korban.
“Kami tidak mendapatkan bamtuam logistik dari Posko induk, logistik yang kami persiapkan ini, dibelanja dari dana bantuan kemanusian dan bantuan lain dari yang menyumbang,” jelasnya.
Lanjut dia, sampai saat ini, pihaknya tetap menerima bantuan baik dari kalangan pecinta alam yang ada di Kota Bima, Kabupaten Bima, Dompu, bahkan ada juga dari sumbawa, mataram dan makasar, tidak ketinggalan juga mahasiswa umum, masyarakat dan darmawan lainnya.
“Selain menyumbang berupa barang. Mereka juga menyumbang tenaga untuk membersihkan sisa bencana banjir di wilayah kota Bima,” ungkapnya.
Posko kemanusiaan pecinta alam ini, di koordinir Mapala Londa STKIP Kota Bima, Mapala Parewa STKIP Taman Siswa Kabupaten Bima, Mapala Sympel STAIM Kota Bima, Mapala Mahapeta STISIP Mbojo Bima, Tim paralayang Lombok, Pemuda Desa Donggobolo Woha, Komunitas Pecinta Alam, Para alumni mapala dan Mahasiswa Bima,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, beberapa relawan dari Mataram, Dompu dan Makasar dalam perjalanan. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.