Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Ratusan Guru Ikuti Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan

FOTO NASIR: Guru yang mengikuti kegiatan sosialisasi.

FOTO NASIR: Guru yang mengikuti kegiatan sosialisasi.

Kota Bima, Bimakini.- Ratusan guru di Kota Bima mengikuti  sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dari anggota Majelis Permusyaratan Rakyat (MPR) RI di aula SMAN 1 Kota Bima, Kamis (1/12). Kegiatan yang digelar pengurus Persatuan Guru Republik Indonesi (PGRI) Kota Bima dibuka oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPR) RI, Ir Abraham Iryanto.

Sosialisasi  dipandu ketua panitia, Suhardin, SPd, MPd, berlangsung menarik. Disajikan secara maraton, tetapi materinya diurai secara singkat dan padat. Pemateri hanya diberi durasi waktu masing-masing sepuluh menit. Waktu singkat itu dibatasi, karena jadwal yang disediakan mulai pukul 08.00 WITA, tetapi karena terlambat pesawat sampai di Bima, sehingga acara baru dimulai pukul 10.30 WITA.

Tidak  itu saja, saat sesi tanya- jawab hanya dua penanya yang bisa menyampaikan pertanyaan.

Menurut anggota DPR RI, H Syafrudin, ST, MM,  sosialisasi  penting dilakukan, karena bangsa Indonesia rentan terhadap ancaman disintegrasi bangsa.  Momentum ini  akan jauh lebih bermakna lagi karena disampaikan kepada ratusan guru. Hal itu karena anak didik   perlu mendapatkan pemahaman yang benar mengenai Empat Pilar Kebangsaan,  yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

“Jika Ketua PGRI Kota Bima selalu memberikan semangat dengan yel-yel PGRI. Saya juga melengkapi dengan yel-yel harga mati untuk NKRI,” ujar duta PAN  Dapil NTB ini.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Hal senada dikemukakan anggota DPD RI dari Dapil NTT, Ir Abraham Iryanto. Sosialisasi ini dilakukan untuk mengukuhkan kebhinekaan di tengah masyarakat plural Indonesia. Guru bisa membaca dan menyosialisasikan kepada siswa mengenai empat buku yang dibagikan. Guru dapat menyampaikan perubahan yang terjadi sebagai dasar Negara, terutama Pancasila yang dibacakan Presiden RI Ir Soekarno tahun 1 Juli 1945, kemudian Piagam Jakarta 22 Juli hingga lahirnya Pancasila yang disepakati secara Nasional 18 Agustus 1945.

Setelah  sosialisasi, diharapkan guru dan seluruh elemen bangsa bisa memahami pentingnya Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai perekat bangsa. Memahami Empat Pilar Kebangsaan diharapkan akan menguatkan keutuhan NKRI dan mendukung pembangunan nasional.

Dua guru yang bertanya, berharap perlu dikembalikan  pelajaran Pendidikan Moral Pancasila dan yang sejenisnya. Bahkan, kalau perlu anggota DPR dan DPD memerjuangan agar  pelajaran mengenai Empat Pilar Kebangsaan ini dimasukan dalam kurikulum tahun baru 2017 nanti.

Sebelumnya, Abraham dan Syafrudin bertukar cinderamata dengan  Sudirman dan  Farid.  (BK23)

Iklan. Geser untuk terus membaca.
Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait