Bima, Bimakini.- Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, Kamis (01/12), mengunjungi kantor Pemerintah Kota Bima dalam rangka rapat koordinasi (Rakor). Pertemuan itu melibatkan Wali Kota Bima dan Kepala Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Bima. Saat itu, Bupati diterima Wali Kota Bima, HM Qurais H Abidin, di ruangan kerjanya.
Ada enam topik yang dibahas. Yakni keamanan dan ketertiban wilayah, peningkatan produktivitas pertanian, penataan Pelabuhan Bima, pengembangan Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima. Selain itu, pengembangan Lawata dan Ama Hami, serta Antisipasi Aksi Damai 2 Desember 2016.
Qurais mengatakan Rakor dilakukan agar ke depan kondisi Kamtibmas dua wilayah dapat ditekan. Akhir-akhir ini sering terjadi perkelahian antarkampung dan beredarnya obat terlarang, seperti Tramadol. Munculnya kasus seperti itu, bersama FKPD dapat bekerjasama dan saling berkoordinasi.
Dikatakannya, beredarnya obat terlarang seperti Tramadol dapat merusak generasi. Saraf otak mereka akan terganggu. Rapat koordinasi dua Kepala Daerah bersama FKPD ini diharapkan dapat mengtaasi beredarnya Tramadol dan perkelahian antarkampung untuk menunjang rassa kenyamanan masyarakat. “Sekaligus dapat memberantas peredaran penggunaan obat terlarang,” ujarnya.
Bagaimana reaksi Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri? Dia mendukung kebijakan Wali Kota dalam rangka memberikan rasa kenyamanan kepada masyarakat. “Daerah kita ini sudah dicap oleh pihak luar salahsatu daerah Zona Merah, sehingga rapat koordinasi Kamtibmas ini ke depan masyarakat tidak akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti perkelahian antarkampung,” ujarnya seperti dikutip Kasubag Informasi dan Pemberitaan Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Bima, Suryadin, SS, MSi, dalam pernyataan pers, Kamis.
Begitu juga terkait dengan beredarnya obat Tramadol yang sangat meresahkan dan merugikan generasi muda. Perlu sosialisasi kepada masyarakat, terutama generasi muda berkaitan dengan bahaya mengonsumsinya. “Ke depan masyarakat dan generasi muda akan mengetahui bahaya yang ditimbulkan kalau kita mengonsumsi Tramadol,” katanya.
Begitu juga menurut Ketua DPRD Kota Bima, Ferry Sofyan, SH. Pertemuan dua Kepala Daerah ini merupakan sejarah dalam rangka upaya bersama menjaga rasa keamanan wilayah Kabupaten Bima dan Kota Bima. “Sehingga adanya pertemuan seperti ini ke depan kedua wilayah akan merasa aman dari oknum-oknum yang sengaja ingin mengacaukan daerah kita ini,” jelasnya.
Untuk itu, dia menyarankan pertemuan seperti ini tetap dilanjutkan demi menyamakan persepsi soal keamanan wilayah.
Selanjutnya, Ketua DPRD Kabupaten Bima, Murni Suciyanti, menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Bima yang telah menggagas pertemuan. Kegiatan seperti ini ke depan agar ditingkatkan lagi demi memberikan rasa kenyamanan bagi masyarakat.
Kapolres Bima AKBP M Eka Fathurahman, SH, SIK, mengatakan soal Kamtibmas bersama seluruh jajaran siap melaksanakan tugas dalam rangka memberikan kenyamanan, karena merupakan kewajiban dalam pelayanan.
Mengenai Aksi 212, Jumat, Kapolres menyatakan bersama jajaran akan mengawasi dan mengawal ketat untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. “Kami juga akan selalu berkoordinasi dengan pihak terkait dalam rangka pelayanan dan pengamanan,” ujarnya.
Sekda Kabupaten Bima, Drs HM Taufik HAK, MSi, menghimbau pihak yang mengikuti aksi demo 212 agar sopan, santun, dan tidak anarkis dalam rangka menjaga rasa keamanan dan kenyamanan masyarakat. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.