Kota Bima, Bimakini.- Kasus penemuan bayi kembali muncul di Kota Bima. Bayi ditemukan di RT 03 RW 01 Kelurahan Penaraga Kecamatan Raba Kota Bima, Kamis (02/02/2017) sekitar pukul 16.00 WITA di kali wilayah Penaraga.
Bayi yang diidentifikasi perempuan itu ditemukan pertamakali oleh M Rasyid Ridho (15), warga RT 03 RW 01 Kelurahan Penaraga. Bayi itu terbungkus kresek warna hitam dan dilapisi warna merah.
Diduga bayi itu hasil hubungan gelap dari pasangan tidak sah. Diperkirakan umur bayi sekitar delapan bulan.
Berdasarkan penuturan sejumlah warga, bayi itu terseret arus air dari arah Timur. Jasad bayi tersangkut pada bambu di pinggir kali setempat.
Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak Kepolisian, temuan itu berawal saat M Rasyid Ridho (15) warga RT 03 RW 01 Kelurahan Penaraga berjalan menyusuri sungai kecil antara RT 03 dan 011. Namun, tiba-tiba melihat seperti sesosok bayi di dalam air. Merasa penasaran, Rasyid melihat lebih dekat. Ternyata apa yang dilihatnya sosok bayi.
Masih berdasarkan data pihak Kepolisian, melihat hal itu Rasyid menginformasikan kepada Ilham (30) warga RT 011 RW 04 Kelurahan Penaraga. Setelah itu, masyarakat setempat langsung menuju ke lokasi.
Lalu Ilham dan rekannya Gufran mengangangkat mayat bayi yang tersangkut pada sebilah bambu. Bayi itu dibungkus kantung kresek warna hitam ukuran kecil dan dilapisi kresek warna merah berukuran besar.
Kamis sore, anggota Polsek Rasanae Timur dan Tim Indentifikasi Polres Bima Kota mengolah lokasi kejadian. Dilanjutkan visum di RSUD Bima. dengan hasil bayi berjenis kelamin perempuan dengan usia sekitar 8 bulan. Direncanakan bayi itu akan dimakamkan di TPU Penaraga.
Penemuan bayi itu menyita perhatian warga setempat. Mereka berbondong-bondong ke lokasi dan penasaran ingin melihat dari dekat seperti apa bentuknya.
Warga Kota Bima, M Nur, menyayangkan peristiwa itu karena manusia tidak bernilai dan dibuang begitu saja.
Dia mengharapkan aparat Kepolisian segera mengusut peristiwa itu dan menemukan para pelakunya untuk memertanggungjawabkan perbuatannya. Apalagi, kejadian seperti itu seringkali muncul di Kota Bima.
“Manusia sekarang sudah tidak punya rasa takut lagi pada Allah, ini akibat pergaulan bebas di tengah masyarakat kita,” ujarnya. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.