Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Kades Yakin Leu Raih Juara Lomba Desa 2017

Kades Leu, Taufik, saat menyerahkan berkas kepada Kepala DPMDes yang juga Ketua Tim Penilai Lomba Desa, Sirajudin.

Bima, Bimakini.- Saat ini Lomba Desa Tingkat Kabupaten Bima sedang dilaksanakan. Berbagai desa sudah dinilai, sebagian masih dalam proses penilaian oleh tim. Semuanya menggaungkan sesumbar. Merasa diri pantas meraih juara.

Seperti digelorakan oleh Kepala Desa (Kades) Leu Kecamatan Bolo, M Taufik, SAg? Dia optimis desa setempat mampu meraih juara pertama dalam Lomba Desa tingkat Kabupaten Bima 2017. Keyakinan itu setelah melihat perkembangan desa sekarang. Tidak saja dilihat dari aspek kemajuan, namun juga dari pola pikir kebersamaan warga dalam menyiapkan diri menghadapi lomba sangat tinggi.

Hal itu dikatakan Kades saat memaparkan profil desa di depan tim penilai, Senin (10/4).

Kata dia, perkembangan Leu setiap tahun mengalami perubahan signifikan pada aspek pertanian, keamanaan, kesehatan, pendidikan dan sistem pemerintah desa. Melalui perkembangan itu, dia berharap ada kepercayaan tim Lomba untuk memercayakan Desa Leu sebagai duta Kabupaten Bima untuk melenggang ke Tingkat Provinsi NTB.

“Kemajuan itu diraih karena adanya program perencanaan yang matang dan tingkat partispasi warganya yang cukup tinggi,” ujarnya.
Dijelaskannya, untuk keberadaan Posyandu Desa, tingkat partipasi warga dan keberhasilan program hamper seimbang yakni sebesar 77,57 persen. Kemudian Program jambanisasi 2017 ini sudah mencapai 100 persen. Hal itu setelah ditetapkan salah satu desa di Kecamatan Bolo sebagai desa ODF (tidak boleh membuang air besar sembarangan).

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Pada sisi lain, tahun 2016 lalu Desa Leu ditetapkan satu desa di Kabupaten Bima yang meraih penghargaan ditingkat Provinsi NTB sebagai desa pengelolaan keuangan dana desa terbaik.

“Kita juga ditetapkan sebagai desa yang memiliki Sistem Informasi Desa (SID). Hal itu sebagai wujud transparansi kami dalam mengelola dana desa tersebut,” terangnya.

Tahun 2017 ini juga desa akan mendekralasikan sebagai desa dengan peningkatan harapan usia harapan hidup. Untuk saat ini angka harapan tersebut baru mencapai 62 tahun masih di bawah Kabupaten Bima yakni 63,47 tahun dan Provinsi NTB 64,84 tahun.

“Kita akan upayakan angka usia tersebut terus kita tingkatkan. Dan kalau mau hidup diatas 62 tahun hiduplah di Desa Leu,” tuturnya.
Diakuinya, kemajuan dan perkembangan desa tersebut dikarenakan adanya kebersamaan warga. Sebab tidak mungkin adanya perubahan tersebut tanpa adanya partipasi dan kesadaran warga untuk membangun desa.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dia berharap dengan sederet latarelakang tersebut Desa Leu bisa mewakili kabupaten Bima pada tingkat Provinsi NTB ke depan.

Camat Bolo, Mardianah, SH, memgatakan omba desa ini dalam rangka meningkatkan kerukunan masyarakat melalui partisipasi kerjasama dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan desa, ditandai dalam peningkatan hidup masyarakat bidang sosial budaya, kesehatan, ekonomi.

Selain itu, terpeliharanya lingkungan hidup yang mendukung pembangunan yang berkelanjutan/ “Saya optimis Leu bisa juara pertama, karena hanya Desa Leu yang berada di atas desa lain karena memiliki website. Kita siap lahir-batin mendukung Desa Leu untuk mengikuti lomba desa tingkat Provinsi, bahkan nasional,” ujarnya.

Ketua Tim Lomba Desa, Drs Sirajudin, MM, mengapresiasi pemaparan Kades Leu dalam perkembangan desa setempat. Dari 14 desa yang sudah dinilainya, hasil pemaparan Kades Leu yang paling baik, tetapi hampir sama dengan Kecamatan Sape. Namun hal itu harus diperkuat dengan kondisi di lapangan.
“Apakah penyampaian itu sesuai kondisi yang terjadi di lingkungan. Kalau tidak jelas nilainya akan berkurang. Sebab laporan itu harus sesuai dengan kondisi realnya di lapangan,” ujarnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dijelaskannya, sesuai aturan Permendagrai, dalam lomba desa empat indikator yang dinilai. Satu di antaranya gotong-royong masyarakat. Lomba desa ini akan berakhir dalam pekan ini. Yakni setelah mengunjungi Desa Pela Kecamatan Monta dan Desa Kuta Kecamatan Parado, setelah itu Desa Kawinda Toi Kecamatan Tambora.

“Penetapan juaranya akan secepatnya diumumkan. Sebab Lomba tingkat Provinsi NTB akan berlangsung Mei mendatang,” terangnya.
Dia berharap pada Desa Leu kalau nanti mampu meraih juara agar gotong-royong masyarakat ditingkatkan. Sebab itu yang terpenting dinilai. “Kalau kebersihan lingkungan itu tidak seberapa dibandingkan gotong-royong masyarakat,” ujarnya. (BK36)

Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait