Bima, Bimakini.- Ini pengakuan KL (17), pelajar kelas III SMAN 2 Woha yang membunuh ayah kandunganya, M Said (52). Ditemui di Polres Bima Kabupaten, pelaku mengaku gelap mata, karena selama ini malu orang tuanya menjadi bahan gunjingan karena menikah lagi.
Apalagi, kerap kali kedua orang tuanya ribut, sejak bapaknya menikah lagi. Pelaku malu, ketika warga kerap membicarakannya.
Saat kejadian, kata dia, di rumah hanya ada empat orang. Kedua orang tuanya dan kakaknya Ajis. Awalnya, pertengkaran terjadi antara kakaknya dengan korban.
Bahkan masing-masing hendak saling pukul. Kakaknya memagang batu bata, sementara ditangan bapaknya Aru atau alat penumbuk padi. Namun, sempat dilerai oleh ibunya yang saat itu ada didapur.
Kejadian itu dilihat oleh KL dari jendala. Kejadian itu membuatnya kesal dengan bapaknya. Apalagi sudah lama menyimpan sakit hati. “Saya merasa malu masa tetangga, karena bapak dan ibu sering bertengkar,” ungkapnya.
Lanjutnya, KL kelaur menghampiri mereka dengan mengambil bata hendak memukul bapaknya, namun dicegat oleh ibunya. Akhirnya kembali ke kamar dan mengambil sebilah belati yang disimpannya.
“Saya mengapitkan belati itu di dalam celana, supaya tidak kelihatan, saat itu ibu sudah masuk di dapur dan kakak sudah pergi,” ujarnya tampa ada rasa penyesalan setelah menikam orang tuanya.
Saat korban duduk di baruga samping kiri rumahnya sambil memegang alat tumbuk padi (Aru), langsung ditikamnya di dada. Belatipun dicabutnya dan kabur, karena kuatir dihakimi warga.
Baca Juga: Anak Tikam Ayahnya hingga Tewas di Kalampa
Pelaku menyelamatkan diri di rumah Kepala Desa Samili, Muhammad Hatta, juga tetangganya. Hatta menanyakan apa yang telah dilakukan pelaku. “Saya melihat ada pelaku di rumah, ketika ditanya akhirnya dia jujur usai menikam bapaknya, saya langsung bawa ke Polres Bima,” ujarnya.
Kata Hatta, pelaku selama dua tahun terakhir sering berdiam diri. Di sekolah bersikap biasa biasa saja. Bahkan setelah pulang, lebih banyak mengurung diri di rumah.
“Pelaku lebih banyak berdiam diri di rumah ketimbang keluyuran seperti yang lain, habis pulang sekolah dia langsung metutup diri,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Bima Kabupaten, AKBP M Eka Fathurrahman, SH, SIK mengatakan, berdasarkan pengakuan pelaku, melakukan hal itu karena sakit hati dengan korban. Akibatnya pelaku gelap mata dan menikam bapakanya.
“Kami masih lakukan penyelidikan, belati masuk di dada bapaknya sedalam tujuh sentimeter, belum bisa dipastikan pasal berapa dan undang-undang berapa akan dikenakan, karena posisi pelaku masih dibawah umur,” jelasnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.