Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Bupati Diminta segera Sikapi Masalah Internal PD Wawo

Dok Kompasiana

Bima, Bimakini.- Protes para karyawan PD Wawo hingga berujung pemalangan kantor berkali-kali, memunculkan desakan  dari masyarakat Kabupaten Bima. Mereka  meminta kisruh internal itu diselesaikan sesuai mekanisme yang berlaku.

Seperti disampaikan Amiruddin warga Kecamatan Woha. Dia meminta Pemerintah Daerah serius menangani persoalan internal PD Wawo itu, karena banyak anggaran bersumber dari APBD yang dialokasikan pada  perusahaan itu.

Amiruddin  menilai pemalangan  berulang kali itu disebabkan lemahnya sikap Pemerintah Kabupaten Bima yang terus membiarkan persoalan yang sama terjadi. Imbasnya, pemalangan menjadi pilihan karyawan belakangan ini.

“Pemerintah seharusnya sikapi, atau mencari tahu alasan kantor itu disegel  apa benar atau tidak karena tidak dibayarkan gaji karyawan. Jangan sampai ada kepentingan lain  di internal PD Wawo,” ujarnya di Woha, Rabu (12/07).
Menurut dia, karyawan yang berulah itu  tidak semuanya, hanya satu hingga dua orang karena merasa tidak puas terhadap   kebijakan PLT Direktur. “Kami ini resah, pemalangan terus mereka lakukan dengan alasan gaji tidak dibayar. Bagaimana kalau mereka jadi kami yang petani,” ujarnya. Baca juga: Tuntut Gaji, Kantor PD Wawo Dipalang Karyawan
Dia  juga mengatakan, melihat kondisi konflik internal PD Wawo yang semakin melebar, jangankan Pemerintah Daerah, masyarakat saja turut prihatin. “Kalau terus seperti ini tentu akan menjadi masalah bagi Pemerintah Daerah, karena perusahaan tersebut semipemerintahan yang dinaungi oleh Pemda, Bupati Bima harus segera bersikap tegas,” harapnya.

Berdasarkan data yang diketahuinya, anggaran bersumber dari APBD setiap tahum dialokasikan untuk PD Wawo. “Jangan sampai sistem pengelolaan PD Wawo diswastakan, sebab selama ini sistem semipemerintah dan PAD-nya untuk daerah. Kalau dipisahkan maka akan berdampak buruk bagi Pemerintah Daerah,” ingatnya. (BK34)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait