Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Kasat: Masyarakat harus jadi Pelopor Berlalulintas

Kasat Lantas Polres Bima Kabupaten, IPTU Caka Gde Putu, SH, SIK.

Bima, Bimakini.- Kepala Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Bima Kabupaten, IPTU Caka Putu Gde, SIK, meminta masyarakat agar menjadi pelopor dalam berlalu lintas. Hal ini disampaikannya karena menurunnya angka Lakalantas selama Operasi Ramadniya tahun 2017 yang berakhir serentak Minggu (04/07).
Kepala  Sat Lantas Polres Bima Kabupaten, IPTU Caka Putu Gde, SIK, mengatakan Operasi Ramadniya tahun 2017 telah ditutup  serentak beberapa hari lalu. Operasi melibatkan semua pihak terkait selama 14 hari itu telah bekerja keras dan maksimal sesuai   Pospam yang tersebar pada tiga titik wilayah hukum Polres Bima.
“Kami bersyukur tahun ini tidak ada ganguan dan gejala berarti, sebab masing-masing Pospam di depan Bandar Udara, Talabiu, dan Bolo dalam kondisi aman dan tertib selama mudik Lebaran maupun arus balik,” jelasnya.
Dijelaskannya, karena saat mudik Lebaran dan arus balik identik kepadatan arus lalulintas, namun  tahun ini Lakalantas menurun. Hal ini terjadi karena kesadaran masyarakat tidak melanggar setelah intensitas  sosialisasi yang dilakukan.

“Saya imbau masyarakat tetap menjadi pelopor keselamat berlalu lintas. Karena dengan dukungan displin berlalu lintas maka dengan otomatis jumlah laka lantas akan menurun seperti saat ini,” ujarnya.
Dia  berterima kasih banyak kepada para anggota dan petugas yang sudah melaksanakan kegiatan pengamanan Operasi Ramadniya  2017 yang ditugaskan di Pospam maupun Posyan, sehingga sampai akhir operasi masih dalam keadaan aman.

“Saya mewakili pimpinan mengucapkan terima kasih atas kelancaran pelaksanaan Operasi Ramadniya ini, walaupun ada sedikit kekurangan itu sesuatu yang wajar,” jelasnya. (BK34)

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.
Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait