Bima, Bimakini.- Masalah sampah yang berserakan pada sejumlah lokasi di wilayah Kecamatan Bolo, menjadi pembahasan hangat Netizen di Media Sosial (Medsos). Sejumlah warga menyorot peran pemerintah kecamatan. Lantas apa kata Camat Bolo, Mardianah, SH? Seperti apa reaksinya?
Kepada Bimakini, Senin (03/07) sore, Mardianah mengaku tidak akan tinggal diam dan berpangku tangan begitu saja. Akan tetapi, upaya demi upaya pun dilakukan untuk mencari solusi terbaik terkait masalah sampah itu. Sebagai bentuk kepeduliannya, elah mencari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
Menurutunya, mencari TPA tidaklah segampang seperti apa yang diharapkan, karena letaknya harus jauh dari jangkauan permukiman penduduk.
Katanya, kalaupun sudah ada TPA, kondisinya harus jauh dari permukiman karena dampak lingkungan harus dipikirkan, bahkan yang lebih kruasial adalah masalah pembebasan lahan. “Hal yang jelas sekarang, kita tidak tinggal diam, akan tetapi upaya terus dilakukan,” katanya.
Sebelum TPA ada, dia mengharapkan agar masyarakat Bolo menumbuhkan tingkat kesadaran diri dan tidak membuang sampah pada sembarangan tempat. Perilaku seperti itu tidak boleh dilakukan.
Sebenarnya, kata Mardianah, sampah berserakan lantaran rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungannya. “Ayo stop buang sampah pada sembarang tempat, buanglah pada tempatnya,” ajaknya.
Seperti dilansir sebelumnya, kepedulian Pemerintah Kecamatan Bolo terhadap kondisi lingkungan bersih disorot. Sampah berserakan pada beberapa titik, seperti jalan lintas Kancoa Rida-Sangari Donggo, jalan lintas Desa Tumpu- Rada, bagian Utara kompleks pasar Sila, dan jembatan Desa Rasabou- Kara.
Menurut pemuda asal Desa Rasabou, Firman Adytia, kondisi itu menebar aroma ketidaknyamanan. Sampah menimbulkan bau menyengat. Saat melintas, para pengguna jalan tidak nyaman dan terpaksa menutup hidung.
Firman mengharapkan, Pemerintah Desa dan Pemerintah Kecamatan Bolo, bahkan Pemerintah Kabupaten Bima segera mencari langkah konkrit untuk memindahkan sampah yang masih berserakan itu. Hal itu perlu dilakukan, karena sampah akan berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar. “Kalau sampah masih berserakan seperti itu, dipastikan akan berdampak pada kesehatan masyarakat,” ujarnya Jumat (30/06/2017) lalu di Bolo.
Terhadap kondisi itu, Netizen pun berteriak melalui media sosial (Medsos) Facebook. Seperti halnya Ibrahim, Aparatur Sipil Negara asal Desa Leu, Rabu (28/.6). Dia menyentil Camat Bolo, Mardianah, SH soal menumpuknya sampah di jalan lintas Desa Tumpu-Rada. Katanya, di lokasi itu pengguna jalan tidak nyaman lantaran sampah menimbulkan bau menyengat.
Sepengetahuannya, lokasi di jalan lintas Tumpu-Rada bukan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Akan tetapi, hanyalah TPA dadakan karena minimnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan. Dia berharap, pemerintah secepatnya mencarikan solusi demi keindahan dan kenyamanan Bolo. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.