Connect with us

Hi, what are you looking for?

Peristiwa

Masalah Sampah Bergantung Cara Pengelolaan

Muhammad, SPt

Bima, Bimakini.- Dalam hal  sampah, sesungguhnya tidak ada masalah. Tetapi yang bermasalah itu adalah manusia itu sendiri. Justru keberadaan  sampah itu sangat bermanfaat, karena bisa memberikan lapangan kerja baru bagi warga, sekaligus menambah pendapatan.

Demikian juga sampah di wilayah Kecamatan Bolo dan sekitarnya. Lalu bagaimana? “Tinggal bagaimana kita mengelolanya, sampah itu sangat bermaanfaat bagi kita,” ujar  Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan dan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bima, Muhammad, SPt, di Kecamatan Bolo  Senin (28/08).

Dikatakannya, sebenarnya masalah sampah ini bergantung dari cara  pengelolaannya. Berdasarkan paradigma  lama,  pengelolaan sampah itu dikumpulkan, diangkut, dan dibuang. Sekarang yang akan diterapkan oleh pemerintah  adalah  paradigma baru, yakni pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan itu meliputi pembatasan timbulnya sampah. Artinya diharapkan kepada masyarakat agar bisa membatasi timbulnya sampah, seperti meminimalisasi penggunaan kresek, memasyaratkan  keranjang.   “Kalau masyarakat menggunakan keranjang, otomatis bisa menghemat juga, karena keranjang bisa digunakan berulang-ulang. Kresek k hanya digunakan sekali saja dan langsung menimbulkan sampah,” katanya.

Dalam penanganan sampah, dia meminta  jangan dicampur, akan tetapi harus pilah mana sampah organik dan non-organik. Nah, kalau sampah ditangani seperti itu akan bermanfaat bagi warga.     Contohnya, untuk sampah organik seperti dedaunan bisa diolah menjadik pupuk organik. Sampah nonorganik seperti plastik, kertas, dan kardus, kalau dipilah dan dibersihkan bisa dijual dan akan menghasilkan uang.

“Intinya sampah harus dikelola agar bisa bermanfaat bagi kita,” ujarnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kepala UPTD Kebersihan dan Persampahan Kecamatan Bolo, Muhammad Syafi’i, mengatakan  dalam  penanganan pengolahan sampah wilayah Kecamatan Bolo, Donggo, Soromandi, dan Madapangga, akan mulai braksi pada awal bulan September 2017. Sekarang ini  sudah bersurat ke seluruh desa pada empat kecamatan  agar   menyediakan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara.

Dia mengaku   sudah bersurat ke setiap desa  agar menyiapkan TPS ukuran 2 kali 2 meter di dekat jalan umum. Setelah sampah dikumpulkan di TPS, petugas akan  mengangkutnya untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)  di Waduwani Kecamatan Woha.  (BK36)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Pemerintah Kota Bima menyerahkan bantuan mobil sampah sebagai bagian dari upaya peningkatan pengelolaan sampah di Kota Bima, Kamis (15/2/2024). Dua kendaraan...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, menginstruksikan, seluruh jajaran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bima untuk menangani sampah. Instruksi itu disampaikan saat ...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kota Bima saat ini terus berbenah, termasuk melalui programkan kota bersih bebas kumuh. Namun  masih didapat sejumlah lokasi yang dipenuhi sampah dan...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Warga Desa Rasabou dan Rato Kecamatan Bolo Kabupaten Bima gotong royong menimbun lokasi yang dijadikan tempat buang sampah sembarangan, Kamis (21/1). Lokasi...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Intensitas hujan yang terjadi di wilayah Kecamatan Bolo, Ahad (27/12) menimbulkan terjadinya banjir. Seperti halnya di Desa Rada, tumpukan sampah menutup jalan...