Bima, Bimakini.- Sepakat mengakhiri bentrok dan islah, kini warga Desa Risa dan Desa Dadibou Kecamatan Woha Kabupaten Bima mengadakan doa syukuran. Lokasinya di arena bentrok, areal pesawahan perbatasan dua desa, Rabu (25/10) siang.
Kepala Desa Risa, Ir Arifuddin, menyampaikan terima kasih kepada warga dua desa yang telah sepakat mengakhiri konflik. “Saya minta menjaga perdamaian ini. Orang tua menjaga anak kita, karena selama ini yang memicu konflik adalah berawal dari anak-anak,” harapnya.
Kepala Desa Dadibou, Yakub, SH, berharap konflik warga dua desa yang masih serumpun tersebut merupakan yang terakhir. “Mari kita menjaga perdamaian ini dengan memupuk silaturahmi. Warga Desa Risa dan Desa Dadibou adalah satu keluarga, tidak ada yang bisa menjaga perdamaian selain kita sendiri,” ucapnya.
Kapolres Bima, AKBP Bagus S Wibowo, SH, SIK, mengajak warga melupakan hal buruk yang pernah terjadi. Diingatkannya, tidak akan ada konflik, kalau tidak ada provokator yang mengeruhkan suasama. “Saya imbau warga kedua desa, tidak terprovokasi dengan isu yang tidak diketahui asal-usulnya sehingga menimbulkan konflik antara-warga,” imbaunya.
Menurutnya, kegiatan tersebut perlu dilakukan terus-menerus supaya kebiasaan warga dua desa membawa senjata tajam, panah, maupun senjata rakitan yang mengarah pada permusuhan hingga bertikai, hilang. “Mari posisikan diri kita pada porsi masing-masing. Mari kita menunjukkan tanggung jawab kita sebagai orang tua, membina anak ke arah yang lebih baik. Harus sepakat mengakhiri pertikaian dan permusuhan antar-warga dua desa,” harapnya.
Doa syukuran tersebut dihadiri Wakil Bupati Bima, H Dahlan M Noer, Ketua MUI Kabupaten Bima, H Abdurahim Haris, Danki Sub-Den Brimob Bima, IPTU Maruf, SH, Kapolsek Woha, AKP Fandi, AR, Koramil Dandim, I Ketut Sudiasa, Kepala Desa, tokoh dan masyarakat dua desa. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.