Mataram, Bimakini.- Jelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Tahun 2018, ada dua sosok perempuan yang muncul. Siti Rahmi kakak TGB, Gubernur NTB, H Zainul Majdi dan Putu Selly Andayani dari PDIP. Bahkan, dua nama ini ingin disandingkan menjadi paket pasangan calon.
Hal itu bagi Komunitas M16, perlu diapresiasi, sebagai ruang peran perempuan dalam meimpin NTB. Tidak menutup kemungkinan menjadi kejutan dan membuat Pilkada menjadi lebih menarik.
Direktur Mi6 , Bambang Mei Finarwanto, SH mengatakan, jika paket perempuan itu terjadi, maka koalisi terbuka bagi Demokrat dan PDIP. Poros ini bisa membuat atmosfir politik makin dinamis.
Alasan Bambang, kenapa paket Perempuan perempuan menarik, karena baru pertama terjadi di NTB. “Disinilah nilai estetika politiknya ada dua perempuan yang bertarung dan diberi kepercayaan untuk berlaga dengan segala kelebihan dan keterbatasan yg dimiliki,” ujarnya di Mataram, Jumat (3/11/2017).
Apalagi, dalam kacamatanya, kedua figur ini memiliki kapasitas dan kredibilitas. Juga mencerminkan koalisi nasionalis religus yang bisa menyatukan semua entitas yang ada di NTB . “Ini koalisi yang ramping dan simple yang memudahkan pergerakan dibasis-basis konstituen,” ujarnya.
Apalagi dalam Pilkada 2013, Demokrat dan PDIP sudah pernah berkoalisi ketika memenangkan paket Bajang-Amin. “Jadi sudah punya pengalaman dan tahu karakter masing-masing loyalis vottersnya dan konsentrasi pemilihnya,” tambahnya.
Daya tarik lainnya, kata dia, dari sisi moral tidak memiliki cacat hukum dan memiliki track record yang baik . “Mereka adalah Srikandi-srikandi yang akan menjadi the rising star dalam Pilkada ini asal diberi kepercayaan dan mandat oleh partainya,” imbuh Didu sapaan akrab Bambang.
Sementara tantangannya, kata dia, mendelegitimasi peran kaum perempuan dengan berbagai taktik. “Jika hal tersebut terjadi , tidak perlu terprovokasi. Cukup dilawan dengan kerja nyata dibasis, biar konstituen yang menilai sendiri,” jelas Didu .
Meskipun, kata dia, secara elektabilitas paket perempuan ini belum teruji. Namun dengan sisa waktu 7tujuh bulan akan ada peningkatan popular vote ataupun elektabilitas dengan kerja-kerja politik yang rapi dan terukur. “Yang penting jumlah pemilih perempuan lebih besar dari pemilih laki-laki,” kata Didu lagi.
Paket ini diprediksinya akan mudah menarik simpati pemilih, karena kekuatan marwah masing-masing figur ini. Siti Rahmi akan diperjuangkan secara maksimal oleh TGB, NW dan Demokrat. Sementara Putu Selly Andayani akan diback up oleh PDIP dan loyalisnya.
Lebih jauh dikatakannya, Putu Selly terbukti saat menjadi penjabat Walikota Mataram 2015 silam. Serangkaian terobosan dan kebijakan birokrasi di Pemkot Mataram tanpa menimbulkan gejolak politik yang berarti. (BK37)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.