Lombok Timur, Bimakini.- Momentum Pilkada Lombok Timur haruslah dimaknai sebagai upaya menyatukan semua keinginan dan harapan warga Lombok Timur. Terutama dalam melakukan perubahan diberbagai bidang.
Calon Bupati (Cabup) Lombok Timur Nomor Urut 4, Samsul Lutfi mengatakan, kehendak rakyat saat ini menginginkan perubahan berbagai bidang kehidupan. Untuk itu, siap berjuang melakukan perubahan mendasar guna memenuhi harapan warga Lombok Timur.
Menurut Lutfi, sebagai tanggungjawab moral dan politikn, siap melakukan sumpah rakyat. Jika kelak terpilih akan menuntaskan semua janji janji politiknya. “Saya siap disumpah rakyat dilapangan terbuka, jika terpilih Bupati Lotim berjanji tidak KKN dan mementingkan hajat hidup rakyat,” tungkasnya.
Bagi Lutfi , sumpah rakyat ini sebagai rambu-rambu memperjuangkan aspirasi seluruh warga lombok timur. Selain itu Sumpah Rakyat sebagaih bentuk Hutang kepada warga Lotim.” Saya siap dilaknat jika ingkar janji kepada warga Lotim,” imbuhnya
Lutfi meyakini secara psykologis, Sumpah Rakyat di atas Al Quran akan berkonsekwensi langsung dan tunai jika dilanggar. “Sumpah ini sebagai jaminan keyakinan menilai track record kinerjanya melayani kepentingan rakyat ,” ungkapnya sembari mengatakan Sumpah Rakyat ini wujud garansi total Fiddin jika kelak terpilih
Lebih jauh Lutfi mengakui, bahwa progress field trip hariannya mengunjungi kantong pemilih baru sudah ada di 300 titik pemilih. Ada sebaran yang merata disetiap desa atau dusun.” Prinsipnya akan mengunjungi konstituen agar bisa diterima rakyat tanpa cela,” ujarnya.
Lutfi berjanji dalam sisa waktu empat bulan menuju pemilihan Pilbup, akan makin intensif dan agresif membuka jejaring pemilih baru. Hal ini agar Rakyat Lotim bisa diyakinkan tentang performance dan cita-cita Fiddin. “Fiddin akan takzim melayani kepentingan rakyat dengan mengutamakan keadilan dan pemerataan pembangunan,” tegasnya.
Samsul Lutfi, mantan DPR RI dapil NTB dari Partai Demokrat menyadari bahwa Pemilukada serentak ini makin berat variasi tantangannya. Terutama terkait perubahan perilaku pemilih yang tidak mudah diyakinkan dengan janji-janji . Hal ini karena kecendrungan pragmatisme yang kuat, karena rakyat tidak sabar dalam menantikan perubahan yang diinginkan. ” Fiddin memiliki tanggungjawab moral melakukan votters education agar pemilihnya memiliki pemahaman yang sama arti perubahan yang sesungguhnya,” pungkasnya. (PUR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.