Bima, Bimakini.- Dugaan kecurangan tidak saja terjadi pada lembaga swasta, namun juga merambah pada instansi milik pemerintah. Seperti yang terjadi saat kompetisi Lomba Cerdas Cermat (LCC).
Tiga sekolah, yakni SMAN 1 Madapangga, SMAN I Woha dan SMKN 9 Bima memilih walk out dalam kegiatan yang diselenggarakan UPT Layanan Dikmen Provinsi NTB menyusul indikasi bocor soal.
“Ada indikasi bocor soal, sehingga ketiga sekolah tersebut menyatakan walk out,” kata guru SMAN 1 Madapangga, Sudirman, SPd, via telepon, Ahad (08/4).
Dia mengaku, dugaan itu muncul saat dewan juri melempar soal, namun sudah bisa dijawab oleh peserta. “Saat itu dewan juri baru membaca Pencipta. Regu MAN 1 Bima langsung menjawab dengan benar, sesuai maksud pertanyaan. Padahal, pencipta lagu itu kan banyak,” ungkapnya.
Kejadian serupa bukan hanya sekali saja, tetapi sekitar delapan kali. Menyusul kejadian itu, ketiga sekolah memprotes.
Namun, tidak ada ditanggapi serius oleh dewan juri maupun panitia. “Ketiga sekolah akhirnya memilih walk out. Benar-benar kecurangan masif, sedang panitia tidak berani sumpah membocorkan soal,” kesalnya.
Keputusan walk out dari ketiga sekolah itu menuai reaksi dari para siswa, utusan ketiga sekolah itu. Mereka melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor UPT Dikmen di Panda.
Dia mengumbar kejadian di publik, bukan berarti kecewa karena tidak juara dalam kompetisi itu. Namun, hal itu bentuk keprihatinan.
“Kita berharap kejadian seperti itu tidak terulang lagi pada tahun berikutnya. Karena hal seperti ini sesuatu hal yang tidak patut ditiru,” timpalnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.