Kota Bima, Bimakini.- Hujan yang mengguyur daerah Bima dan sekitarnya Senin (3/12) sore membuat warga di sepanjang bantaran sungai Padolo, Kota Bima memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pantauan Bimakini.com, lamanya durasi hujan sekitar satu jam lebih, memaksa sejumlah warga tepatnya di RT 09 RW 03, Kampung Sigi Kelurahan Paruga, Kota Bima. Demikian juga sejumlah warga lain disekitarnya melakukan hal serupa.
Hal itu dilakukan warga lantaran warga, setelah melihat debit air disepanjang sungai Padolo mulai meningkat. Serta hujan yang tidak kunjung reda.
“Lebih baik kita siap-siap dulu, apalagi ini sudah sore sekali dan hujan belum juga berhenti,” ujar salah seorang warga, Siti Nuraini kemarin.
Keputusan sejumlah warga untuk mengungsi tersebut karena mereka trauma dan belajar dari kasus banjir yang kerap melanda. Terlebih di tahun 2016 silam saat banjir bandang menyapu Kota Bima.
Warga lainnya Fatimah yang rumahnya berada di sekitar jembatan cinta mengaku, sejak hujan mulai mengguyur Kota Bima belakangan ini, dia mengaku sudah menyimpan barang-barang berharganya di atap rumah.
“Karena kalau tidak begitu, gak ada lagi barang kita nak, ini aja pakaian hanya sumbangan dari orang. Trauma saya,” ucap Fatimah Senin sore kemarin sambil mengangkat berjumlah barangnya.
Meski tahun ini pemerintah dan warga sudah lebih siap menghadapi banjir, namun mereka di sekitar bantaran sungai tetap kuatir. Terlebih kondisi hutan dan gunung di wilayah hulu gundul.
“Sama tinggi jembatan itu Nak (jembatan Padolo 1, Red) sudah semakin rendah. Tambah sudah trauma kita,” protesnya sambil menunjuk sungai dan jembatan Padolo 1 yang berada tidak jauh dari rumahnya.
Tidak hanya warga bantaran sungai yang kuatir akan banjir, sejumlah warga Kota Bima lainnya juga merasakan hal sama.
Tidak heran warga pun berbondong-bondong untuk memantau debit air yang berada di sekitar Sungai Padolo dan sekitarnya untuk memastikan banjir kiriman dari Wawo dan sekitarnya. (IQO)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.