Kota Bima, Bimakini.- Pekan lalu, Raani Rasyad, meluncurkan buku kumpulan sajak “Gurun tak Bernama”, Rabu (23/1), giliran Yuyun Amiruddin, dengan buku Antologi Puisinya “Risalah Perempuan Jingga” di Museum ASI Mbojo Bima.
Buku yang diterbitkan oleh Ruas Media (Genta Group) Yagyakarta itu, berisi 65 puisi. Menariknya, puisis ini adalah karya Yuyun sejak SMP dan belum dipublikasikan.
Yuyun mengaku, puisi yang ditulisnya sebagiannya karya 15 hingga 20 tahun lalu. Saat itu tidak memiliki tendensi dalam menulis puisis, mengalir begitu saja, sekadar meluapkan kecintaan pada puisi. “Banyak juga puisi yang tercecer dan saya menyesal puisi itu hilang,” ungkapnya bidan di Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima ini.
Ada beberapa judul yang diingatnya, namun tidak mungkin bisa membuat puisi yang sama. Namun, dia mengaku berterimakasih kepada penerbit, Ompu Nasrullah dan Ketua DKK Kota Bima, Husain Laodet, sehingga Antologi Puisinya bisa terbit.
Ketua DKK Kota Bima, Husain Laodet, mengatakan, Yuyun banyak menulis puisi sejak SMP dan mengirimkan ke teman-temannya. “Saya sering baca karyanya di media sosial dan ternyata banyak menyimpan naskah puisi,” ujarnya.
Setelah itu, naskahnya diserahkan ke penerbit dan direspon. “Risalah perempuan jingga ini, ada sesuatu yang lain. Yuyun tidak seperti kebanyakan. Mengungkap puisi tidak jauh dari lingkungan. Istilah medis jadi puitis dan ini kelebihannya,” ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan genta Group, Nasrullah Ompu Bana mengapresiasi para penulis dan penyair Bima. Bahkan, untuk karya sastra diserahkannya kepada DKK untuk mengurasinya, jika dianggap layak, maka siap diterbitkan.
Sejumlah penulis dan penyair pun hadir, seperti Usman D Danggang, Salahuddin Al Ayyubi, S Samada, Gun Malingi, Dyla Lalat, Raani Rasyad, Nurfarhati, MSi, dan lainnya. Diantaranya ada yang ikut membacakan puisi karya Yuyun. (IAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.