Kota Bima, Bimakini.- Puluhan nasabah mendatangi Bank Nasional Indonesia (BNI) Cabang Bima, Selasa (29/1), kehilangan uang di rekening. Mereka mengaku saldo rekeningnya tetiba raib dalam waktu sekejap.
Saldo yang raib direkening nasabah variatif, mulai dari Rp 2 juta hingga puluhan juta rupiah. Parahnya, ada yang direkeningnya sisa hanya puluhan ribu.
“Subuh tadi saya kaget liat SMS banking, tiba-tiba uang saya berkurang. Setelah saya cek ternyata uangnya hilang banyak sekali,” ujar salah satu nasabah bernama Bram di kantor BNI, Selasa.
Bram mengaku uang tabungannya hilang hingga Rp 7,5 juta yang ditarik secara bertahap atau berkali-kali pada waktu yang bersamaan Rabu dini hari tadi.
Demikian halnya diakui dengan nasabah lain seperti Abdul Azis. Pria parubaya tersebut malah langsung shock melihat uang ditabungannya berkurang hingga Rp 12 Juta. Padahal diakuinya baru Senin kemarin ia melihat jumlah saldo yang ada di rekeningnya.
“Ngambilnya dikit-dikit sih, ada yang Rp 2 juta dan sampai benar-benar terkuras sisa puluhan ribu saja,” beber Azis yang mengaku shock ketika melihat Saldo di rekeningnya melalui mesin ATM saat hendak mentransfer uangnya ke keluarganya.
Para nasabah mengaku mengetahui saldonya terkuras dari aplikasi SMS Banking serta saat mengecek di mesin Anjungan Tunai Mandiri atau ATM.
Apa yang dialami puluhan nasabah BNI secara serentak dalam waktu yang bersamaan ini disebutkan Pimpinan Cabang BNI Bima, Muhamad Amir adalah kejahatan jenis skimking card. Yakni papar Amir aktivitas menggandakan informasi yang terdapat dalam pita magnetik atau magnetic stripe yang terdapat pada kartu kredit maupun ATM serta debit.
“Kalau melihat daripada karakteristiknya ini Skimming Card. Jadi kartunya masih dikuasai oleh nasabah sementara saldonya berkurang tanpa sepengetahuannya,” terang Amir diruangannya, Selasa.
Pasca-pengaduan dari nasabahnya, langkah pertama yang dilakukan pihaknya Sebut Amir langsung melakukan tahap investigasi, mulai dari jumlah korban dan berapa jumlah total saldo yang terkuras.
Selain itu juga pihaknya langsung bertindak dengan mengganti kartu ATM bahkan jika mendapat persetujuan nasabah langsung mengganti nomor rekening. Dengan demikian jelas Amir secara otomatis akan menghentikan aktifitas kejahatan yang dimaksud.
“Total sementara yang melapor ini ada 23 orang dan nominal yang hilang ini dari angka Rp 2 juta hingga belasan juta,” ungkapnya. (IQO)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.