Bima, Bimakini.- Aksi hadang rombongan kunjungan kerja (kunker) Bupati dan Wakil Bupati Bima, oleh pemuda Desa Samili, Kecamatan Woha, Selasa (11/2) mendapat tanggapan dari Kepala Desa (Kades) dan Camat Woha.
Kades Samili, Bambang, mengaku Bupati, Wakil Bupati Bima serta jajarannya hadir di Desa Samili, murni kunjungan kerja dan tidak kampanye politik sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Bima. “Memang sejak pagi, beberapa pemuda demo menolak kehadiran bupati melakukan Kunker, tapi tidak bisa kita menolak, karena kehadiran pemerintah untuk menyerap aspirasi masyarakat yang belum terakomodir lewat musyawarah desa,” ujarnya.
Kata dia, mereka menolak karena menduga bupati melakukan kampanye dengan menunjukan simbol dan menggunakan halaman tempat ibadah. “Sebelum belum ada penetapan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, siapapun berhak menunjukan simbol, tidak ada larangan, apalagi masih menjabat, tempat umumlah yang digunakan pemerintah untuk pertemuan kemarin, bukan di masjid,” katanya, Rabu (12/2).
Berita Terkait: Pemuda Samili Hadang Rombongan Kunker yang Dianggap Ajang Kampanye
Sementara Camat Woha Irfan, Dj, SH, mengatakan harus menyambut kegiatan Pemerintah Daerah untuk kunjungan kerja di setiap desa. “Kami menginformasikan ke desa yang dijadwalkan, untuk menyambut bersama, agar bisa menyampaikan aspirasi langsung ke pemerintah,” katanya.
Berkaitan penolakan di Desa Samili, pihaknya berupaya menjelaskan. “Kunjungan kerja kemarin tidak ada unsur politik, murni Kunker. Bupati tidak menggalang massa kok, tidak meminta untuk mendukung, sebab tidak boleh melakukan kampanye, karena masih menjabat sebagai kepada daerah yang sah menurut hukum berlaku,” jelasnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.