Bima, Bimakini.- Para petani di Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB, mulai disibukkan dengan aktivitas panen jagung. Namun, bersamaan dengan itu, harga jagung semakin merosot.
Petani Jagung Kecamatan Bolo Syarifudin mengatakan, semakin hari harga jagung semakin turun. Penurunan harga jagung saat ini terjadi hampir setiap hari sehingga merugi. “Harga jagung sekarang turun drastis,” keluhnya, Ahad (19/4).
Kata dia, di awal musim panen, harga jagung berkisar Rp 3.500 sampai Rp 4.000 per kwintal. Namun saat ini sudah terjun bebas hingga harga Rp. 3.200 di lokasi. “Setiap hari turun Rp. 100. Ada juga turun Rp. 50,” katanya.
Dia mengungkapkan, harga jagung yang rendah ini tentu akan membuat petani tetcekik. Pasalnya, hasil pertanian tidak akan mampu menutupi biaya produksi pertanian yang dikeluarkan para petani. “Sudah gagal panen, harganya juga murah sekarang,” ungkapnya.
Syarifudin berharap kepada Pemerintah Kabupaten Bima agar memperhatikan nasib para petani jagung. Memantau dan mengawasi para pedagang dan tengkulak jagung agar tidak semena-mena menurunkan harganya. “Pemerintah harus hadir untuk petani jagung sekarang,” harapnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Firdaus. Menurutnya, dengan merosotnya harga jagung ini pemerintah harus segera intervensi menstabilkannya. “Pemerintah harus awasi para tenkulak dan pedagang jagung ini,” katanya.
Dia juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Bima membuat aturan dan standar harga jagung agar para pedagang dan tengkulak tidak semena-sema menurunkam harga jagung dengan sepihak. “Buatkan juga regulasi untuk mengawasi harga jagung ini,” harapnya. (KAR)