Bima, Bimakini.- Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kecamatan Bolo mulai mengumpulkan zakat niaga di Pasar Sila. Hasil pengumpulan zakat niaga tahap pertama sebesar Rp 25 juta. Terkait pengumpulan zakat tersebut, pihak UPZ Bolo akan melanjutkan pada Senin (11/5).
Kepala UPZ Bolo, Jamaludin H Atalib mengatakan, sasaran kita dalam mengumpulkan zakat niaga yakni pemilik toko toko besar. Sedangkan untuk pedagang kecil tidak diambil zakatnya. “Tahun sebelumnya total zakat niaga yang dikumpulkan sebesar Rp 40 juta lebih,” ujarnya, Jum’at (8/5).
Kata dia, tingkat pembelian dari masyarakat sangat berpengaruh pada zakat niaga. Maksudnya lanjutnya dia, jika daya beli dari masyarakat turun, maka zakat niaga akan sedikit. “Zakat niaga ini adalah hasil keuntungan, sehingga bergantung sungguh pada daya beli masyarakat,” ungkapnya.
Dijelaskannya, zakat perdagangan adalah yang dikeluarkan dari harta niaga. Sedangkan harta niaga adalah harta atau aset yang diperjualbelikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan. “Harta perdagangan yang dikenakan zakat dihitung dari asset lancar usaha dikurangi hutang yang berjangka pendek (hutang yang jatuh tempo hanya satu tahun). Jika selisih dari asset lancar dan hutang tersebut sudah mencapai nisab, maka harus dibayarkan zakatnya,” terangnya.
Sedangkan ketentuanya yaitu jika pendapatan niaga sebesar Rp 50 juta dalam 1 tahun, maka zakat niaga yang dikeluarkan sebesar 25 persen. “Pemilik toko sebagian keluhkan sepinya pengunjung. Dengan demikian kita akan berdampak pada zakat yang akan dikeluarkan,” tutupnya. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.