Bima, Bimakini.- Sejumlah warga Desa Boro, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima memblokade jalan di desa setempat, Ahad (14/6/20) sore. Selain menutup akses jalan, juga merazia warga Desa Piong.
Sejumlah kendaraan yang hendak melintas di lokasi diberhentikan. Sementara para penumpang diperiksa KTP-nya satu persatu.
Aksi ini buntut dari kasus pembacokan terhadap warga setempat oleh warga Piong, Rabu, (10/6) lalu. Akibatnya pelajar asal Desa Boro tewas. Warga Boro mendesak agar oknum warga Piong berinisial FG ditangkap karena diduga sebagai provokator.
Paman korban, Sahrudin menilai FG adalah provokotar atas kasus pembunuhan keponakannya. Karena telah mengunggah status Facebook yang menimbulkan reaksi masyarakat. Pihaknya mendesak Kapolsek Sanggar agar menangkap FG.
Aksi ini tidak berlangsung lama, jajaran Polsek Sanggar langsung ke TKP dan mendengarkan permintaan warga Boro. Berdasarkan hasil kesepakatan antara kedua belah pihak Kapolsek Sanggar berjanji akan segera menangkap FG.
Dari informasi terakhir yang diterima jika FG sudah diamankan Polsek Sanggar demi mencegah munculnya persoalan baru di masyarakat.
Sementara itu, Kapolsek Sanggar Polres Bima, IPTU Indra Kila membenarkan adanya aksi blokade jalan yang dilakukan pihak keluarga korban dan sejumlah warga Desa Boro, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima. “Aksi blokade itu diduga karena adanya status fb warga Desa Piong inisial, FG. Sehingga membuat reaksi keluarga korban dan warga Desa Boro dan menuding FG sebagai provokator atas meninggal pelajar setempat,” ujarnya.
Terkait dengan FG tersebut saat ini sudah diamankan di Mapolres Bima. Bersangkutan datang secara kooperatif menyerahkan diri. “FG dibawa oleh anggota Reskrim Mapolsek Sanggar ke Polres Bima,” pungkasnya. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.