Bima, Bimakini.- Aliansi Rakyat Langgudu Selatan masih melanjutkan aksi dihari kedua, di depan Kantor Pemda Bima, Selasa (30/6). Mereka ditemui Wakil Bupati Bima, Drs H Dahlan M Noer, MPd.
Wabup asal Langgudu itu menjanjikan alat berat dan anggarkan Rp2 miliar dalam APBD Perubahan. Namun tawaran itu ditolak Korlap aksi, Rifkan dan warga.
Wabup didampingi Sekda Bima, HM Taufik, HAK, MSi, Pimpinan DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Aminurlah, SE, Kapolres Bima, AKBP Gunawan Try Hatmoyo, S. Ik, dan pimpinan OPD.
Dalam penjelasannya, Wabup menyampaikan, Pemda hari ini juga akan mengirimkan alat berat dibagian selatan Kecamatan Langgudu.
“Hari ini kami langsung mengirim alat berat sesuai permintaan pendemo dan menganggarkan 2 miliar dalam APBD Perubahan,” ujarnya.
Dahlan mengaku, anggaran Rp2 miliar ini, merupakan hasil kesepakatan bersama Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Bima. “Kami anggarkan mulai APBD P dan secara bertahap hingga APBD murni 2021 dan seterusnya siapapun yang memimpin, itu menjadi catatan dan tugas kita bersama,” jelasnya.
Wakil Pimpinan DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Aminurlah, SE, juga menangapi aspirasi pendemo. Hasil kesepakatan bersama dengan Bupati dan Wakil Bupati Bima, hari ini alat berat harus sampai di Kecamatan Langgudu bagian Selatan.
“Bupati dan Wakil Bupati Bima sudah menyanggupi untuk hadirkan alat berat sesuai permintaan masyarakat,” katanya.
Maman, sapaannya, mengaku, akibat Covid-19, dana transfer dari pusat untuk Pemda Bima sudah dipotong sebesar Rp245 miliar untuk penanganan pendemi. “Tentunya angka ini sangat besar sekali, seluruh program dan kegiatan dihapus oleh Pemerintah Pusat,” ujarnya.
Sebagai Wakil Pimpinan Dewan, akan mengawasi kinerja Pemerintah Daerah untuk menganggarkan secara bertahap pengaspalan jalan mulai cabang Nanga Paria sampai Desa Pusu – Langgudu.
“Secara bertahap kita anggarkan, untuk perubahan ini kita anggarkan sebesar 2 miliar,” jelasnya.
Namun tawaran Pemda Bima itu, ditolak oleh massa aksi, sebab angka Rp2 miliar terlalu kecil.
“Kami tidak menerima anggaran 2 miliar, kami inginkan sekarang harus dikerjakan semua,” ujarnya.
Saat Maman menjelaskan, Korlap aksi tetap berbicara. Sempat diimbau polisi untuk mendengarkan dulu penjelasan Wakil Ketua Dewan, namun tidak diindahkan.
Karena penjelasan tidak didengarkan, Wakil Bupati Bima, Sekda dan Wakil Ketua Dewan serta Kapolres langsung meninggalkan pendemo.
Tidak lama, massa aksipun membubarkan diri. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.