Bima, Bimakini.- Sedikitnya 38 desa di Kabupaten Bima, mengalami krisis air bersih. Menyebarnya bencana ini, diduga kuat akibat gundulnya hutan lantaran beralihnya menjadi lahan pertanian.
Hal itu diungkapkan Bambang Hermawan, Kasubid Penanganan Darurat Bencana BPBD Kabupaten Bima. Beralihnya fungsi hutan dan gunung inilah yang menjadi penyebab utama hingga sejumlah mata air yang ada ada perbagai desa dan kecamatan menghilang.
“Kondisi hutan dan gunung yang gundul inilah yang menjadi penyebab sehingga tidak dapat menampung mata air,” tukas Bambang kepada wartawan.
Dampaknya meluas kekeringan ini pun dikatakan Bambang, bertambahnya desa yang mengalami kekeringan yang sebelumnya hanya pada 36 desa pada perbagai kecamatan di Kabupaten Bima.
“Tahun 2020 ini bertambah menjadi 38 desa yang sebelumnya hanya 36 desa,” tegasnya kepada wartawan. Penyebab lain ungkapnya, juga karena potensi curah hujan yang kurang.
Karena kian meluasnya desa yang mengalami kekeringan itu, pihaknya di BPBD Kabupaten Bima telah menyiapkan bantuan, salah satunya penyaluran air bersih pada desa-desa yang membutuhkan tersebut.
Hanya saja syaratnya beber Bambang, pihak desa harus terlebih dahulu mengajukan ke pihaknya, agar tim nya turun untuk mendroping air bersih yang dibutuhkan warga setempat. (BE09)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.