Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Tidak Bisa Lanjutkan Kuliah, 17 Mahasiswa UT Pertayakan Sikap Pengelola UT Bima

ilustrasi

Kota Bima, Bimakini.- 17 mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Berasal dari Kabupaten dan Kota Bima mempertanyakan sikap pengelola UT Mataram di Bima yang dinilai lalai dalam membayarkan biaya semester II. Imbasnya 17 mahasiswa yang rata-rata berprofesi guru gagal melanjutkan jadwal kuliah di semester tiga.

Pada awak media, Nining menceritakan kronologis sampai 17 mahasiswa termasuk dirinya terhenti Sementara melanjutkan mata kuliah di semester III.   antara Juli dan Agustus lalu bersama temannya menyerahkan uang kuliah semesteri II masing-masing Rp 2,8 juta untuk biaya kuliah tersebut. Itupun ada tambahan uang kebersihan Rp 100 ribu.

Namun untuk pembayarannya dilakukan oleh pengelola UT di Bima, alasannya agar disetor sekaligus sehingga tak merepotkan. Pada saat semester satu dan dua tak ada masalah, namun saat pembayaran kuliah semester II bermasalah.

Ternyata uang pembayaran kuliah tIDak masuk sistem UT Mataram. alhasil setelah ditanyakan memang tidak ada setoran pembayaran kuliah mahasiswa di Bima masuk. Lantaran tak disetor, pihak manajemen UT Mataram tak mencantumkan nama 17 mahasiswa terdaftar pada mata kuliah semester III.

“Akibat tidak terbayarkan, akhirnya kami 17 orang mahasiswa tidak dianggap mengikuti kuliah semester III. Sehingga harus mengulang dikemudian hari,” ujar Nining mewakil teman-teman, Senin (28/9) di kediamannya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Saat ditanyakan ke pengelola di Bima mengaku itu karena kerusakan sistem hingga uang pembayaran kuliah 17 orang tak masuk dalam sistem ” aneh saja, padahal kita sudah setor sejak Agustus, artinya satu bulan terjadi kerusakan sistem,” sesal Nining dengan nada kecewa.

Hanya saja alasan itu tak bisa diterima, pasalnya ada 4 mahasiswa yang membayar kuliah di bulan September ini malah bisa masuk dalam sistem dan terdaftar namanya mengikuti kuliah di semester yang sama.

Atas sikap tersebut kata Nining, tentu dia bersama temannya merasa kecewa. Sebab kurun waktu 2 bulan itu cukup luang untuk mengirimkan uang mahasiswa tersebut, sehingga kuliah tidak terbengkalai.

Oleh karena itu, sikap pengelola UT dinilai telah melukai hati mahasiswa yang sudah jauh hari bekerja mencari uang untuk membayar biaya kuliah, namun hancur seketika akibat tidak terkirim kepada pihak UT Mataram. Apalagi selama proses pengiriman uang tersebut, pengelola tidak mengabarkan kepada mahasiswa kendala pengiriman. Kemudian ditambah lagi tidak memberitahukan kode bilink UT, agar mahasiswa membayar sendiri uang kuliah.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Total uang ada Rp 47,6 juta dari 17 mahasiswa, tentu ini tanggung jawab besar. Untuk itulah kami merasa sedih, disaat ingin meraih cita-cita justeru terkendala hal sepele,” bebernya.

Pengelola UT  Bima, Sri mengklarifikasi dan memberikan solusi mata kuliah semester III yang terbengkalai akan disisipkan pada semester lanjutan nanti, tetapi oleh UT Mataram sediri mengatakan tak ada solusi, karena tak ada bukti pembayaran 17 mahasiswa tetap dianggap cuti.

Dirinya pun mengakui kesalahannya, namun bukan karena sengaja, hanya saja memang ada kesalahan saat pengiriman uang, transaksi sukses dilaporkan namun ternyata belum masuk sistem. hanya saja dirinya akan mengembalikan seluruh uang sudah disetor ” memang saya salah, saya teledor, ” ujarnya.

Namun dirinya siap mengembalikan uang disetor mahasiswa. (BE06)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

NTB

Mataram, Bimakini.- Pekan Diskusi Ilmiah, Olahraga dan Seni (Disporseni) hendaknya tidak hanya dijadikan sebagai ajang kompetisi, tetapi dijadikan sebagai medium berbagi ilmu. Itu diharapjan...