Bima, Bimakini. – Jalur Bima-Sumbawa, tepatnya perbatasan Kecamatan Woha dan Bolo, atau Desa Pandai dan Muku rawan aksi kejahatan. Informasi yang diperoleh, di lokasi itu kerap terjadi tindak kejahatan. Apalagi di sisi jalan, banyak semak belukar, memudahkan pelaku bersembunyi dan menerkam mangsanya.
Pengendara motor, Suaeb berharap perbatasan antara kecamatan Woha dan Bolo dibersihkan, karena sudah sering kali terjadi kejahatan di malam hari. Ssebab, kondisi di lokasi sangat mendukung bagi pelaku.
“Di situ sering terjadi pencurian pak, keluarga saya juga pernah menjadi korban penghadangan komplotan pencuri saat mengendarai mobil dari arah Dompu menuju Bima,” jelas pengendara asal Kota Bima itu, Senin (26/9/2016).
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima jangan menunggu ada korban baru peduli akan maraknya aksi kejahatan. “Bupati Bima harus pandai melihat kondisi wilayah agar tetap aman dan jauhkan dari aksi kejahatan,” ujarnya.
Warga Kecamatan Woha, Guntur mengaku kadang takut melewati jalan tersebut, terutama malam hari. Pasalnya kata pria yang pegawai honorer di Kabupaten Dompu itu, apalagi di sisi kanan kiri jalan itu dipenuhi semak belukar.
“Saya takut lewat kalau jalan lagi sepi, untuk melanjutkan perjalanan, saya harus tunggu dulu kendaraan lain,” ujarnya di Woha, Senin (26/9/2016).
Kata dia, di jalan perbatasan Kecamatan Woha – Bolo itu sering terjadi perampokan. Pelaku kejahatan menghadang pengendara motor kemudian membawa lari kendaraan maupun barang berharga lainnya.
Sementara itu, Kades Pandai, H. Puasa membenarkan adanya informasi seringnya terjadi kejahatan di lokasi tersebut. Bahkan dia sudah membuat pos jaga di perbatasan, agar selalu dipantau tindak kejahatan di jalan itu.
“Saya sudah buatkan pos jaga, bahkan kami sudah aktif ronda malam, tiga orang satu pos jaga. Bahkan kami adakan ronda malam bersama anggota Polsek Woha di bantu juga anggota Patroli malam anggota Polsek Woha,” ujarnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.