Bima, Bimakini.- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, menggelar kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Rencana Aksi (Renaksi). Rakor Renaksi itu membahas tentang rehab dan rekonstruksi pada lima sektor, yaitu Permukiman, Ekonomi, Infrastruktur, Sosial, dan lintas sektor.
Rakor Renaksi di Kantor BPBD Kabupaten Bima, diikuti Camat, Kades yang daerahnya terdampak banjir. Juga SKPD terkait penangulangan banjir.
Kepala BPBD Kabupaten Bima, Ir HM Taufik Rusdi mengatakan, camat yang diundang dari Sape, Wawo, Wera, Ambalawi, Sanggar, dan Langgudu. “Camat dan Kades di enam wilayah kecamatan tersebut, yang kita undang dalam Rakor Renaksi hari ini,”sebutnya.
Rakor Renaksi ini, kata dia, tindaklanjut hasil pertemuan dengan BNPB Pusat sebelumnya. Masing-masing SKPD tehnis menyusun dokumen pada kementrian lembaga masing- masing sesuai dengan angka yang ada dalam Renaksi. “Itulah salah satu tujuan dari Rakor Renaksi ini,”terangnya.
Juga, kata dia, membahas relokasi rumah warga dibantaran sungai. Perlu ada komitmen bersama tentang dimana lokasi relokasi.
“Karena prinsip bantuan untuk relolasi ini bay name by adres,” paparnya.
Jumlah rumah yang terdampak banjir, kata dia, 437 unit. Jumlah yang akan direlokasi, 348 unit. Terdiri rusak berat 84 unit, sedang 113 unit dan ringan 240 unit.
“Rusak ringan ringan akan dibantu dari APBD Kabupaten Bima, sedangkan rusak berat diusulkan bantuan dari BNPB Pusat,” jelasnya.
Dibutuhkan tahun 2017 sebesar Rp 568 miliar dari berbagai lembaga kementrian. Pada tahun 2018 diharapkan Rp701 miliar untuk lima sektor yaitu Permukiman, Infrastruktur, Sosial, Ekonomi, dan lintas sektor.
“Hasil Rakor ini, akan ditindaklanjuti dan diajukan pada pihak pemerintah pusat melalui lintas kementrian,” tandasnya. (BK29)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.