Bima, Bimakini.- Hingga kini, konflik internal di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Belo, Desa Cenggu, belum tuntas. Bahkan, terkesan dibiarkan. Masalahnya, proses Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) di sekolah setempat belum optimal, meski guru setempat masuk sekolah.
Konflik bermula saat keputusan pembagian jam mengajar oleh Kepala Sekolah setempat. Hingga menuai aksi mogok menngajar guru sejak 18 Juli 2017 lalu. Hingga kini, aksi serupa masih berlangsung, meski sebagian guru sudah mulai mengajar.
Informasi yang dihimpun dari guru di sekolah setempat, mereka masih tetap bertahan pada keinginan semula. Yakni pembagian jam mengajar merata dan proposional dengan guru berstatus negeri.
Hal demikian mengacu pada kebiasaan yang terjadi di sekolah setempat, sejak Kepala Sekolah sebelumnya. Ironisnya, imbas konflik yang tidak kunjung berakhir itu sejumlah siswa mulai memilih sekolah lain. “Ada dua siswa kelas I yang sudah pilih pindah sekolah,” akui seorang guru setempat, Rabu, da meminta namanya tidak ditulis.
Selain itu, guru setempat juga memertanyakan itikad Dinas Pendidikan, Kebudayaan, dan Olah Raga Kabupaten Bima dalam menyelesaikan konflik di sekolah tersebut.
Namun, soal Kepala Dinas Dikbudpora, Drs H Supratman AS, menepisnya. Dihubungi via telepon seluler, Rabu sore, dia mengaku sedang mengupayakan penyelesaiaannya. Penyelesaian konflik di sekolah tersebut tidaklah mudah dan harus dilakukan secara bertahap.
“Kita sudah turun langsung di sekolah. Sekarang kita lagi upayakan agar benar-benar tuntas,” ujarnya.
Dia menepis anggapan bahwa Dinas sengaja membiarkan konflik tersebut tetap terjadi. “Penyelesaiannya tidak segampang membalikkan telapak tangan,” katanya. (BK39)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.