Bima, Bimakini.- Kondisi Ruangan Kegiatan Belajar (RKB) di SDN Inpres Woro 2 Kecamatan Madapangga sangat memprihatinkan. Pasalnya, tiga RKB sekolah setempat mengalami rusak berat. Bahkan untuk RKB kelas 3 tidak bisa digunakan sama sekali.
RKB yang rusak yakni kelas 1, 2 dan 3. Akibat kerusakan itu, terpaksa proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) disiasati.
Kepala SDN Inpres Woro 2, H Ibrahim SPdSD mengatakan, kerusakan RKB tersebut yakni pada plafon, jendela dan bagian atap yang hampir ambruk. Sehingga, kerusakan itu sangat mengganggu proses KBM.
“RKB kelas 3 tidak bisa digunakan lagi. Sedangkan RKB kelas 1 dan 2 masih digunakan walaupun disanggah menggunakan kayu dan bambu,” ujarnya pada BimaEkspres, Rabu (26/9).
Dijelaskannya, kerusakan bangunan sekolah setempat sudah lama. Hal itu bisa dilihat dari kondisi riil bangunan. “Bagian atap masih gunakan genteng. Sedangkan dinding atau temboknya sudah terkelupas,” ungkapnya.
Masih kata dia, saat musim hujan, kerap kali RKB itu tidak digunakan, lantaran kuatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Kalau musim hujan ketiga RKB itu tidak gunakan. Karena air berceceran akibat bocor,” tuturnya.
Diakuinya, kondisi bagunan sekolah sering diperiksa langsung oleh tim Tata Kelola Kabupaten Bima. Sekolah setempat masuk dalam kategori rusak berat dan harus mendapatkan anggaran APBN.
Karena sebentar lagi masuk musim hujan, pihaknya mengharapkan perhatian dari pemerintah. Agar kondisi seperti ini cepat berlalu.
Kasi Sarana Prasarana SD Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima, Andi Firmasyah, ST membenarkan sekolah setempat masuk kategori rusak berat. Hal itu berdasarkan hasil peninjauan beberapa waktu yang lalu.
“Kami sudah turun ke sekolah setempat. Sekaligus memastikan sekolah tersebut rusak berat,” ujar Andi saat dikonfirmasi diruangannya, Rabu (26/9).
Terkait kerusakan tersebut, pihaknya sudah mengusulkan agar sekolah tersebut mendapatkan alokasi anggaran untuk rehab. Bahkan, sudah mengusulkan sekolah setempat mendapat anggaran APBD dan APBN. “Kami sudah usulkan agar bisa mendapatkan dana rehab. Kemungkinan kalau tidak menggunakan APBD, bisa jadi menggunakan dana APBN. Semoga di tahun 2019 bisa cair anggarannya,” pungkasnya. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.