Dompu, Bimakini.com.- Setelah sempat ditunda, Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK se-Kabupaten Dompu dilaksanakan pada Kamis (18/4/2013) ini. Kepastian itu setelah soal UN itu tiba di Dompu sekitar pukul 11.27 WITA, kemarin.
Materi soal diangkut mobil boks bernomor Polisi DK 9879 FI, pada bagian kiri-kanan dan depan belakang mobil tertulis Dokumen Negara. Mobil pengantar soal-soal UN itu setelah tiba di Mapolres Dompu, langsung diperiksa oleh tim coordinator, pengawas, dan panitia.
Saat itu, terlihat Sekretaris Dinas Dikpora Dompu, Wahyudin, S.Sos dan jajaranya ikut memeriksa dan memantau.
“Syukurlah soal-soal UN ini tiba pada waktunya,” ujar Wahyudin di Dompu, kemarin.
Koordinator panitia pengawas dari Universitas Mataram, M. Natsir, SH, M.Hum, mengaku keterlambatan soal ini disebabkan pihak percetakan di Bogor tidak memilah soal-soal untuk masing-masing sekolah di Kabupaten Dompu. Mereka hanya menulis untuk Kabupaten Dompu.
Diakuinya, semua soal itu untuk kebutuhan UN selama empat hari, sesuai jadwal pada Kamis, Jumat, Senin, dan Selasa nanti. “Semua soal sudah dating, kecuali untuk soal dua sekolah,” ujarnya.
Katanya, dari soal yang dibawa dari Mataram itu, memang ada soal dua sekolah yang tidak ada, yakni SMAN 1 Woja dan SMAN 1 Pajo. Kendati demikian, soal untuk dua sekolah itu juga akan tetap sampai di Dompu hari itu juga. “Soal UN untuk dua sekolah itu tetap tiba hari ini (Rabu) juga,” ujarnya.
Ditambahkannya, soal dikirim menyusul menggunakan pesawat dari Bandara Internasional Lombok. Soal-soal yang tiba belakangan itu, akan langsung dijemput oleh tim di Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima dan setelah itu langsung didistribusikan. Soal-soal ini akan didistribusikan Rabu (17/4) pada masing-masing kecamatan dengan menyimpan dahulu di Polsek sebelum diantar ke sekolah pada Kamis pagi.
“Kamis pagi sudah didistribusikan ke masing-masing sekolah,” katanya.
Mengenai isu kebocoran soal, Natsir mengatakan tidak akan bisa terjadi, karena pada masing-masing ruangan akan ada 21 kunci jawabaan yang berbeda. Oleh karena itu, Natsir mengingatkan pada semua pihak agar memercayai dan tidak meragukannya.
Selain itu, katanya, yang memegang kunci jawaban itu bukan pihak Unram sebagai ketua tim kordinator panitia dan pengawas.
Begitu soal diturunkan dan disimpan di ruangan rapat Polres Dompu, terlihat puluhan guru, Kepala Sekolah, dan pejabat Dinas Dikpora mendata dan mengamati soal-soal itu. Setelah didata, hanya ada dua sekolah yang belum tiba.
Petugas Pos Mataram yang membawa soal itu mengakui, soal-soal untuk Kabupaten Dompu itu tiba di Bandara Internasional Lombok pada Selasa sore. Setelah dicek di kantor Pos Mataram, langsung diantar ke Dompu. “Soal-soal ini tiba di Mataram Selasa sore,” ujar petugas itu.
Penundaan UN menyebabkan sejumlah siswa di Dompu kecewa. Padahal, sudah menyiapkan segala sesuatu mulai dari belajar dan persiapan lainnya. “Kita heran UN tahun ini bisa ditunda,” ujar Ar’an di taman kota Dompu, kemarin.
Novi, pelajar SMKN 1 Dompu kuatir penundaan ini akan menyebabkan semangat siswa menurun dan tidak bisa mengerjakan soal karena kecewa. “Kapan Indonesia ini bisa berubah, mengurus soal saja tidak bisa,” ujarnya. (BE.15)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.