Bima, Bimakini.com.-Pergerakan kenaikan harga bawang merah dirasakan lambat oleh petani di Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Pergerakanya sempat menyentuh angka Rp1,875 juta, namun kini menurun hingga paling tinggi sekitar Rp1,7 juta per kuintal.
Hingga kini, masih ada petani, khususnya di Sape, yang menyimpannya dan menunggu momentum harga yang dirasakan tepat.
Petani bawang, Faruk, mengaku hingga kini masih menyimpan bawang hasil panen tiga pekan lalu dan menunggu saat harga memadai untuk melepaskannya. Sebenarnya, terdapat sejumlah kebutuhan lain yang mendorong agar bawang segera dijual. Namun, jika membaca keadaan, lebih memilih menyimpannya dulu. “Siapa tahu nanti bisa tembus harga 2,5 juta per kuintal,” katanya di Sape, akhir pekan lalu.
Pada kesempatan terpisah, pengumpul bawang, Ta’amin, mengatakan harga jual bawang di Sape masih sekitar Rp1,7 juta, bahkan sempat menuju angka Rp1,4 juta per kuintal. Para petani ada yang menunggu pergerakan kenaikan harga yang lebih tinggi.
Dia mengaku, hingga kini sudah sepuluh hari menyimpan bawang yang dibeli dan belum dikirim ke Makassar karena harga jual di sana juga hampir dengan Bima. Saat ini, sebanyak 4 ton bawang yang dikumpulkan masih digantung dan dalam persentase tertentu diperkirakan sudah menyusut. (BE.12)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.