Bima, Bimakini.- Proses pelelangan tanah eks jaminan di Kabupaten Bima Tahun 2021 tidak transparan. Betapa tidak, penawar teringgi kalah, hal itu diduga kuat terjadi konspirasi karena kepentingan terselubung oknum – oknum tertentu.
“Proses pelelangan tanah eks jaminan tahun ini sangat kacau. Karena ada keberpihakan oknum tertentu untuk memenangkan pihak penawar terrendah,” ujar warga Madapangga, Wahidin, Kamis malam (25/11).
Kata dia, contoh kasus yang terjadi saat ini, tanah eks jaminan Kaur Kesra Desa Kananta lokasi di Desa Monggo, penawar tertinggi atas nama Muhtar dengan nilai tawar Rp. 8.000.000. Sedangkan di papan pengumuman dimenangkan Muhsin dengan nilai tawar Rp. 4.550.000.
“Begitu juga tanah eks jaminan Kepala Desa Rabakodo lokasi di Desa Monggo. Sebagai penawar tertinggi Syamsudin yakni sebesar Rp. 10.000.000. Tapi di papan pengumuman dimenangkan Muhtar dengan nilai tawar Rp. 9.750.000,” tuturnya.
Itu baru sebagian kasus yang dapat disampaikan, belum lagi di kecamatan di lain. Hal itu menandakan kinerja pihak panitia sangat amburadul, sehingga proses pelelangan gaduh. “Apa yang disampaikan oleh Kasi Pengelola aset omong kosong belaka. Karena realitanya banyak aturan yang dilanggar untuk kepentingan sesaat,” terangnya.
Warga Madapangga lainnya, Abdullah menyebutkan, apa yang dilakukan pihak panitia tidak sejalan dengan Visi Bima Ramah, sehingga menciderai semangat Bupati dan Wakil Bupati Bima untuk menerapkan tata kelola administrasi yang bersih.
“Bupati Bima kerap mengimbau supaya penyelenggaraan pemerintah yang tertib, akuntabel dan transparan. Namun semua itu tidak diterapkan karena ada kepentingan terselubung,” bebernya.
Dia berharap, Bupati Bima mengambil sikap terkait masalah tersebut, sehingga tidak menimbulkan gejolak atau polemik di tengah masyarakat.
“Ini masalah serius, jika tidak disikapi kuatir terjadi hal – hal yang tidak diinginkan,” tutupnya.
Pihak panitia lelang belum dapat dikonfirmasi, secepatnya akan dihubungi. KAR
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.