Bima, Bimakini.- Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Rabu (07/09) siang lalu kembali berunjuk rasa. Mereka menyorot dunia pendidikan di Kecamatan Wawo. Apa saja tuntutannya?
Kekerasan di lingkungan SMAN 1 Wawo yang muncul dan belum maksimal penanganannya. Mereka meminta pertanggungjawaban Kepala SMAN 1 Wawo, Muhtar, Spd. Aspirasi itu disampaikan di depan sekolah setempat.
Selain itu, saat aksi di kanror UPT Dinas Dikpora Wawo, mereka semakin ‘berekspresi’. Ruangan Kepala UPTD setempat, Drs Alimudin, MPd, dipalang. Pemalangan itu dilakukan setelah lama bernegosiasi dengan aparat Kepolisian yang mengawal aksi itu.
Sebelumnya, masing-masing Koordinator Lapangan (Korlap), Ahmadin, disusul Akbar, Ridwan, Mukhlis, berorasi di atas kendaraan bak terbuka.
Ini isi desakan AMPP. Mereka mendesak Kepala UPT Dinas Dikpora Wawo segera menerbitkan rekomendasi agar Kepala SMAN 1 Wawo, Muhtar, SPd, segera dinonaktifkan karena munculnya perkelahian dan kekerasan di lingkungan sekolah.
Muhtar pun diminta segera mengurai persoalan kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah. “Cukuplah beberapa siswa menjadi korban. Kita minta jangan ada lagi terulang, karena lingkungan pendidikan hadir untuk mencerdaskan anak bangsa dan bukan menyuburkan tindakan kekerasan,” ujar Ahmadin.
Kasek didesak segera meletakan jabatannya, karena dinilai gagal. Siswa yang diduga pelaku kekerasan segera dikeluarkan. Selain itu, stop kekerasan di SMAN 1 Wawo.
Usai memalang kantor UPT Dinas Dikpora Wawo, pengunjuk rasa kembali berorasi di depan SMAN 1 Wawo. Namun, karena tidak ada Kasek, mereka gagal memalang ruangan Muhtar. Saat itu guru tidak berani menjawab tuntutan pengunjuk rasa.
Kapolsek Wawo, IPDA Masdidin, SH, mengatakan unjuk rasa itu digelar pada dua lokasi, yakni kantor UPT Dinas Dikpora dan SMAN 1 Wawo. Aksi itu berkaitan dengan laporan warga tentang siswa korban kekerasan di SMAN 1 Wawo yang sedang ditangani Polsek Wawo.
Aksi dimulai pukul 09.30 WITA dan bubar sekitar pukul 11.45 WITA. (BK23)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.