Kota Bima, Bimakini.com.-
Kemajuan Kota Bima dalam perjalanannya hingga menginjak usia 10 tahun ini mesti diapresiasi. Meski tergolong muda, namun mampu menampilkan diri menjadi daerah berkembang, terutama di NTB. Namun, pembenahan dalam beberapa aspek juga masih perlu diperhatikan. Penguatan ekonomi kerakyatan harus menjadi prioritas utama ke depan.
Demikian catatan Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bima, Syarifuddin Laquy, SH, Selasa (10/4), terhadap perjalanan 10 tahun Kota Bima.
Menurutnya, penguatan ekonomi kerakyatan merupakan langkah strategis yang harus diterapkan karena potensi daerah sangat ditopang oleh beragam usaha yang berdaya ekonomi tinggi, sehingga peningkatan kesejateraan masyarakat mampu terwujud. “Melalui pemberdayaan usaha itu juga akan mampu melatih masyarakat menjadi mandiri sekaligus bisa membuka lapangan kerja bagi yang lainnya sehingga angka pengangguran menurun,” paparnya usai mengikuti upacara HUT Kota Bima di halaman kantor Pemkot Bima.
Hal lain yang harus diperhatikan, terangnya, yakni penataan pasar dan pusat perbelanjaan. Tidak bisa dipungkiri bahwa pasar dan pertokoan merupakan satu di antara simbol pencitraan kota, apalagi letaknya berada tepat di jantung kota sehingga keberadaannya mutlak harus tertata rapi.
Aspek pembangunan mental dan spritual masyarakat, lanjutnya, Pemerintah Kota Bima harus memaksimalkan peran semua lembaga dan unsur keagamaan untuk bersatu-padu mencegah dan memberantas berbagai persoalan sosial, asusila, dan amoral.
“Bima Berzakat dan Magrib Mengaji adalah slogan yang menjadi ciri khas Kota Bima, maka sudah selayaknya semua elemen, terutama pemerintah mencanangkan program yang mengarah pada visi itu,” ujarnya.
Dia mengharapkan, fondasi kota yang sudah dibangun oleh mantan Wali Kota Bima HM. Nur A. Latief (alm) mampu menjadi tonggak pembangunan yang lebih baik lagi pada kepimpinan Qurais- Rahman ke depan dan juga pemimpin selanjutnya. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.