Connect with us

Ketik yang Anda cari

NTB

Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Diteliti

Kantor Bahasa NTB, saat pertemuan dengan unsur media dan pembaca untuk meneliti penggunaan Bahasa Indonesia di Bima, Senin.

Kota Bima, Bimakini.- Kantor Bahasa NTB, meneliti tentang penggunaan bahasa Indonesia pada media massa di Bima, Senin (17/4/2017). Mereka mengumpulkan data dari pimpinan media lokal Bima, wartawan dan pembaca.

Tiga peneliti Kantor Bahasa NTB yang hadir di Bima, adalah Nyoman Cahya Budi, Siti Romlah dan Nining Nuraini. Mereka menyodorkan angket untuk diisi sebagai bahan risat tentang penggunaan bahasa di media massa di Bima.

“Kami ingin melihat sejauhmana penggunaan Bahasa Indonesia di media massa, khususnya Bima, apakah sudah sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD),” ujar Nyoman Cahya Budi di Museum ASI Mbojo Bima.

Selain itu, kata dia, apakah media lokal cenderung menggunakan bahasa daerah. Dari riset ini, bisa saja dilakukan kegiatan pembinaan bahasa bagi jurnalis atau media.

Peneliti lainnya, Niningg Nuraini mengatakan selama ini Kantor Bahasa NTB sudah beberapa kali melakukan kegiatan pembinaan. Hanya saja baru di Mataram dan Sumbawa, sedangkan di Bima belum disentuh. “Untuk itu kami cari bagaimana penggunaan bahasa di media di Bima,” terangnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Bahkan, kata dia, media bisa meminta ke Kantor Bahasa NTB tentang buku pegangan Bahasa Indonesia. Tinggal mengajukan permohonan dan membawa stempel sebagai tanda terima buku.

Sejumlah unsur media yang hadir juga memandang penting adanya kegiatan pembinaan Bahasa Indonesia bagi jurnalis. Apalagi selama ini Kantor Bahasa NTB belum pernah melakukannya.

Beberapa pembaca juga memberikan pandangannya tentang penggunaan Bahasa Indonesia di media. Masih dijumpainya kesalahan penggunaan awalan dan diksi. Meskipun secara isi bisa dipahami arah informasi yang ingin disajikan. “Kadang ada berita yang tidak nyambung,” kata Eni.

Ada juga yang menyinggung soal etika jurnalis dalam memeroleh informasi atau saat berhadapan dengan narasumber. Masih ada oknum jurnalis yang tidak memerlihatkan etika, seperti dalam kode etik jurnalistik. (BK25)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

 

Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait