Kota Bima, Bimakini.com.- Pengurus Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kota Bima, Selasa (12/6), bersilturahmi dengan Wali Kota Bima, HM. Qurais. Saat itu, program kerja FKPAI untuk membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dalam bidang keagamaan dipaparkan.
Pembina FKPAI Kota Bima, H. Anwar Efendi, SH, mengatakan FKPAI baru dibentuk beberapa bulan lalu dibawah naungan Kantor Kementerian Agama (Kemnag) Kota Bima dan akan menyelenggarakan kegiatan dakwah untuk membangun umat. Sebanyak 78 anggota FKPAI merupakan cendikiawan muda dan alim ulama dari masing-masing kelurahan.
Katanya, FKPAI akan menyampaikan kebaikan dan membantu pemerintah menyukseskan program keagamaan, contohnya beberapa waktu lalu mengadakan lokakarya Pembumian Al-Quran, Bima Berzakat dan Magrib Mengaji. Pemkot Bima diharapkan mendukung lembaga tersebut untuk menyiapkan daerah yang religius.
Bagaimana tanggapan Wali Kota Bima? Dia mengaku menyambut positif kehadiran pengurus FKPAI dan mendukung segala kegiatannya. Dalam impiannya, kehadiran FKPAI sebagai ujung tombak dakwah di Kota Bima merupakan benteng yang akan menangkis segala macam pengaruh modernisasi dan implikasi negatif lainnya.
Qurais menginginkan FKPAI bisa melaksanakan fungsinya semaksimal mungkin. Kinerjanya akan maksimal jika bisa dikoordinasikan dengan lembaga agama lainnya, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Peranan lembaga agama seperti FKPAI sangat diharapkan saat ini, apalagi sekarang marak peredaran Narkoba, perjudian dan pencurian,” katanya.
Dia menginginkan FKPAI harus mampu meminimalisasi permasalahan sosial, karena saat ini sangat jarang orang yang ingin bekerja ikhlas membangun daerahnya sendiri, terutama membangun umat. Dia menginginkan FKPAI bisa masuk ke segala lini untuk menyelematkan sebagian umat yang sudah tersesat.
Ketua FKPAI Kota Bima, HM. Adnin, SQ, MPd.I, mengatakan saat ini FKPAI telah memiliki program skala prioritas, yakni pengaderan dai dan diharapkan bisa menjadikan Rumah Tahanan sebagai Pondok Pesantren (Ponpes).
Dijelaskannya, selama ini pola pembinaan umat dalam Rutan tidak terlalu maksimal, namun FKPAI ingin berkoordinasi dengan pihak Rutan agar pola pembinaan keagamaan bisa berkesinambungan. Tujuannya ke depan mantan Narapidan tidak lagi menjadi manusia yang dinafikan, melainkan oang-orang yang mampu menguasai ilmu keagamaan.
Selain itu, Adnin berharap para penghuni Rutan setelah pembinaan tidak lagi terlibat perbuatan yang merugikan dirinya sendiri, karena itu bagian dari kezaliman. “Kami ingin menciptakan penghafal Quran dari dalam Rutan, saya rasa kami bisa yang penting kami didukung oleh pihak terkait,” ujarnya. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.