Connect with us

Ketik yang Anda cari

Sudut Pandang

Miras dan Ketegasan Aparat

Oleh: Musthofa Umar

Kemarin kita membaca koran ini, bagaimana Miras (minuman keras) sedang ‘diperhatikan’.  Sangat disayangkan kalau di Kota Bima yang dengan slogan religius ini peredaran Miras begitu banyaknya.  Coba kita lihat sejarah Miras dalam beberapa situ-situ di internet.  Memang Miras bukanlah barang baru di negeri ini, sejarah mencatat sudah ada sejak 6.000 tahun lalu. Ketika itu, manusia menemukan cara memeramkan sari buah dengan sistem peragian. Misalnya saja Wine, diciptakan di Mesir 4.000 SM termasuk orang-orang Mesir Kuno membuat bir dari gandum. Wine sendiri pada saat itu dipakai untuk ritual persembahan kepada para  Dewa, sehingga minuman Wine disebut debagai minuman prestisius.

Demikian halnya dengan Cina, mereka membuat Miras pada masa 5.000 SM dengan cara memfermentasikan beras, madu dan sari buah dan dikenal dengan sebutan Arak. Di Indonesia, sejak zaman kerajaan Nusantara, (Miras) sudah dikenal bebas. Mereka biasanya membuat (Miras) ini, dari air nira yang difermentasikan secara tradisional. Dan pada zaman VOC menjadi komoditi yang sangat menguntungkan, sehingga sentra-sentra perdagangan Arak pada masa VOC semua diawasi mereka.  Lalu muncullah agama Islam yang dibawa para Wali Songo di Jawa. Sebelumnya Arak dikonsumsi oleh para bangsawan sampai rakyat jelata, dan Islam menghukumi haram bagi Arak yang membuat si peminumnya mabuk lalu lupa akan segalanya termasuk ibadah.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

(Miras) bisa dikatakan awal dari bencana. Karena pada dasarnya manusia diciptakan Allah SWT berbeda dengan ciptaan yang lain adalah dari akal pikiran. Akal pikiran pada manusia sangat menentukan langkah, perbuatan dan tindakan manusia itu pada kehidupan sehari-harinya. Akan tetapi, jika akal mereka sudah rusak dengan minuman keras, maka akan menjadi sama dengan makhkuk lain yang tidak memiliki akal pikiran. Akal pikiran-lah yang menuntun manusia, untuk membedakan mana perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk. Nah, jika akal ini dirusak, jelas mereka tidak akan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan akal pula, manusia bisa memfungsikan sifat malunya. Apabila akal sudah rusak, maka secara langsung sifat malu manusia akan hilang dengan sendirinya.

   Begitu bahayanya dampak Miras dan anehnya kebanyakan dari pemakainya  di Indonesia adalah golongan anak-anak muda kita. Kita perlu mewaspadai gerakan untuk menghancurkan bangsa dan agama dari generasi-generasi penerusnya (remaja). Kalau mereka sejak remaja sudah rusak, bagaimana setelah dewasa? Boleh jadi, orang baik banyak di negeri ini, namun apabila orang rusak akibat Miras juga banyak, maka tidak menjadi berdaya bagi mereka untuk menetralisasi tingkah laku dan perbuatan yang sebenarnya mereka tidak sadar berbuat, akibat pengaruh Miras.

Allah SWT sudah mengingatkan kita dalam surat al-Maidah ayat 90-91, “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamr, judi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dan merupakan perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu memperoleh keberuntungan. Sesungguhnya syetan itu hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran khamr dan berjudi itu, dan hendak menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu.”

Dari ayat ini beberapa dampak yang sangat mengerikan jika mereka menenggak Miras akan terjadi kebencian dan permusuhan diantara sesama. Terkadang namanya orang mabuk, lupa saudara bahkan orangtua mereka.  

Iklan. Geser untuk terus membaca.

     Beberapa waktu lalu, pada siaran TV ada siswa yang merayakan kelulusan dengan pesta Miras. Atau berita tentang pesta-pesta miras remaja kita yang berujung pada pesta seks dan kematian. Itulah dampak yang nyata dari Miras. Dari itu sebagai generasi selanjutnya, hendaknya para orang tua, menjaga betul tunas-tunas bangsa dan agama ini seketat mungkin dari pengaruh minuman keras. Para pengambil kebijakan, jangan sampai kalah akal atau taktik dengan para pengedar dan penjual.

Demikian halnya dengan Kepolisian dan Satpol PP, agar serius melaksanakan tugas. Jika cara satu tidak berhasil, cobalah cara-cara lain atau tempat-tempat lain untuk mendeteksi keberadaan Miras diperjualbelikan di Kota ini. Dengan tujuan anak-anak muda kita, sehat jiwa raga dan iman mereka untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Amin,.

 

Penulis adalah Penyuluh Agama Islam di KUA Mpunda Kemenag Kota Bima dan Sekretaris Forum Komunikasi Penyuluh Agama Kota Bima.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Hasil operasi pekat rinjani 2024 yang dilaksanakan mulai 26 Februari hingga 10 Maret 2024 berhasil diungkap sejumlah kasus. Diantaranya, tiga kasus...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Tim gabungan dari Polsek Sape Polres Bima Kota berhasil menggagalkan penjualan berbagai jenis Minuman Keras (Miras) dalam operasi razia menjelang pergantian...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.-  Tim Opsnal Polsek Rasanae Barat (Rasbar) Polres Bima Kota kembali berhasil menggagalkan upaya penjualan minuman keras (miras) jenis Arak Bali di...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Ada-ada saja kelakuan para pengendara yang terpantau saat digelar Operasi Zebra Rinjani 2022 oleh Polres Bima dan stakeholdernya. Seperti yang terjadi Jum’at...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Jajaran Polres Bima Kota kembali mengamankan minuman keras (miras) jenis tradisional. Sejumlah miras itu diamankan dari warga di Kampung Sarata, Kelurahan...