Dompu, Bimakini.com.-
Pascapengurangan jatah beras untuk masyarakat miskin (Raskin) untuk warga di Kabupaten Dompu menjadi kendala keterlambatan pembagian ke berbagai desa. Menurut sejumlah Kepala Desa (Kades) pengurangan angka penerima itu menyebabkan pihak desa terlambat mengajukan atau menyetorkan dana Raskin ke pihak Bulog Dompu.
“Kami kuatir terjadi keributan antara warga,” ujar seorang Kepala Dusun.
Menurut mereka, saat tidak terjadinya pengurangan oleh Pemerintah Pusat terhadap warga penerima Raskin saja ada gejolak, apalagi sekarang telah dikurangi. “Kita takut nanti jika mereka yang tahun lalu menerimam beras, tapi sekarang tidak lagi akan rebutan,” ujar Suardin, seorang Kadus di Kecamatan Woja.
Kepala Gudang Bulog Dompu, Muhammad, mengakui saat ini memang terjadi keterlambatan desa-desa yang menyetor bukti pembayaran atau slip setoran di bank, namun sampai bulan Juli tahun 2012 ini desa yang telah mengajukan tanda setoran sekitar 60 persen. “Sekarang sudah mencapai 60 persen Kades yang menyetorkan bukti setoran di Bank,” ujar Senin (30/7).
Dia mengakui pengurangan warga yang mendapatkan Raskin itu bukan atas kebijakan pihak Bulog atau Pemerintah Daerah, namun pengurangan dilakukan oleh Pemerintah Pusat berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan Badan Pusat Statiskik Dompu.
Mengenai ketersediaan beras saat bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri, Muhammad mengatakan di Dompu dan Bima tidak ada masalah mengenai stok beras. Bahkan, saat ini Bulog Dompu mengirimkan beras ke Kota Mataram sebanyak 500 ton. “Masalah stok berasa tidak ada masalah sampai April 2013,” ujarnya Senin (30/7) di sela mengawasi beras yang akan dikirim ke Mataram. (BE.15)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.