Kota Bima, Bimeks.-
Produktivitas padi varietas Inpari 10 dan Inpari 13 di Kota Bima, diakui pihak BPPTP Provinsi NTB merupakan yang tertinggi dibandingkan produktivitas daerah lain di Bumi Gora. Hal itu terbukti dari hasil yang diperoleh pada demo plot varietas padi tersebut di lahan padi sawah Kelurahan Kendo yang mencapai sekitar 8 ton/hektare (Ha).
Saat temu lapang panen raya padi non-hibrida di Kelurahan Kendo Kecamatan Raba Kota Bima, Selasa (4/9), Kepala BPPTP NTB, Dr. Sudjatmiko, mengapresiasi, sejumlah gabungan kelompok tani (Gapoktan) kelurahan setempat. Karena mampu melaksanakan demo plot secara baik sehingga mencapai hasil maksimal. Peran Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), juga diapresiasi. “Produktivitas padi di Kota Bima paling tinggi dibanding kota lain di NTB,” katanya.
Dikatakannya, panen raya padi sawah non-hibrida di kelurahan setempat, merupakan kelanjutan dari panen raya hasil demo plot varietas padi unggul sebelumnya. Terakhir, panen raya dilakukan di Kelurahan Jatiwangi dengan produktivitas mencapai 8,9 ton/Ha.
Jika dikalkulasikan dalam nilai uang, jelas Sudjatmiko, panen padi yang dicapai di Kelurahan Kendo sekitar Rp32 juta/Ha. Introduksi varietas padi yang dikembangkan di Kota Bima adalah varietas Inpari-1 hingga Inpari-13. “Melihat hasilnya, ternyata yang cocok dan unggul di Kota Bima adalah varietas Inpari-10 dan Inpari-13,” katanya.
Diisyaratkannya, selain teknologi padi yang dikembangkan di Kota Bima, akan dikembangkan teknologi lainnya seperti jagung.
Wali Kota Bima, HM. Qurais, mengaku, senang dengan hasil pertanian (padi) yang dicapai petani yang tergabung dalam sejumlah Gapoktan kelurahan setempat. PPL dinilai telah melaksanakan tugas penyuluhan dan pendampingan terhadap petani dengan baik.
Dari produktivitas padi yang dicapai sebesar itu, katanya, dapat mendukung swasembada beras sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Bima tidak mengimpor beras dari daerah luar. Bila perlu, Kota Bima menjadi daerah yang mengekspor beras ke luar daerah. “Sampai hari ini Pemerintah Pusat mengimpor beras, tetapi Kota Bima tidak mau mengimpor beras karena kita bisa menghasilkan beras yang banyak. Bila perlu kita ekspor ke daerah lain yang kekurangan beras,” ujar Wali Kota optimis.
Pada kegiatan panen raya tersebut, Pemkot Bima menyerahkan sejumlah bantuan. Antara lain, bantuan kepada Kelompok Tani (Poktan) La Sangga dan Labonto, bantuan pembangunan mushala, dan bantuan stimulan.
Sebelumnya, panen raya padi non-hibrida saat itu, secara simbolik dilakukan oleh Wali Kota Bima, Ketua PKK Kota Bima, Hj. Yani Marlina HM. Qurais, Kapolres Bima Kota, dan sejumlah pejabat lainnya. (BE.19)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.