Bima, Bimakini.com.- Pihak Kepolisian terus mengembangkan penyelidikan kasus dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) yang bersumber dari APBN di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bima. Kasus yang ikut menyeret nama Kepala Dinas Dikpora, Drs. A. Zubair, M.Si, itu kini dalam tahap pemeriksaan panitia sekolah.
Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, S.IK, SH, menjelaskan agenda pemeriksaan terhadap panitia sekolah tersebut ditujukan bagi sekolah yang mendapatkan proyek fisik. Untuk sementara penyidik telah memeriksa dua panitia yang mengerjakan proyek. Dalam waktu dekat, sejumlah panitia pada masing-masing sekolah akan kembali diagendakan pemanggilannya untuk dimintai keterangan.
Katanya, mereka akan diperiksa sejauh mana realisasi anggaran yang dipakai untuk pengerjaan pembangunan fisik sekolah apakah sesuai pagu anggaran dan Rencana Angaran dan Biaya (RAB) atau tidak. Hasil pemeriksaan yang ditangani penyidik, kemudian akan disinkronkan dengan fakta lapangan seperti keterangan para saksi serta barang bukti lain.
“Pasti akan kita sampaikan hasilnya, tunggu saja tanggal mainnya,” tandas Kumbul di Sat Reskrim, Senin (29/4).
Berkaitan jumlah anggaran, katanya, secara keseluruhan sebanyak diperkirakan Rp25 miliar yang dianggarkan tahun 2012. Untuk sekolah yang masuk wilayah hukum Polres Bima yang kini sedang ditangani berjumlah 22 sekolah, masing-masing sekolah berbeda jumlah anggaran yang diterima, ada yang Rp300 hingga Rp400 juta.
Selain meminta keterangan kepala sekolah dan panitia, diakuinya, penyidik telah memeriksa fisik sejumlah sekolah yang mendapatkan kucuran dana tersebut. Pemeriksaan fisik terhadap sekolah bertujuan mengetahui apakah ada kaitan antara adanya dugaan pemotongan fee 10 persen dengan volume fisik pengerjaan pembangunan sekolah.
Mengenai hal itu, Kumbul mengaku, pihaknya belum dapat menyimpulkan karena masih dalam tahap perhitungan dan konsultasi dengan pihak yang berkompeten. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
