Kota Bima, Bimakini.com.- Warga RT 04 RW 02 Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota, Firmansyah (23), kini terbaring lemah di RSUD Bima. Pemuda ini diduga menjadi korban penembakan aparat Kepolisian Resort Bima Kota, Sabtu (4/5) malam. Insiden itu terjadi saat acara hiburan malam orgen tunggal di Kelurahan Matakando. Korban terluka pada bagian lengan kanan, diduga tertembus peluru dan sedikit pada bagian kulit pinggang.
Saat ditemui wartawan di RSUD Bima, korban tidak dirawat pada ruangan biasanya. Meski masih ada tempat lowong di Sal Bedah Pria tetapi korban ditempatkan di Sal Bedah Perempuan. Ketika hendak diwawancari korban masih istrahat karena usai menjalani rongsen pada lengan kanannya.
Saudara korban, Hardiansyah mengungkapkan bahwa berdasarkan pengakuan adiknya, malam itu hendak pulang karena acara orgen tunggal dihentikan karena terjadi keributan. Tiba-tiba korban merasakan sakit pada lengan kanannya dan setelah dilihat banyak darah mengucur.
Katanya, sebelum itu korban mengaku sempat mendengar suara tembakan. Akibat luka yang dideritanya korban sempat pingsan dan dilarikan oleh rekannya ke Puskesmas Asakota. Namun, petugas Puskesmas menyarankan membawa ke RSUD Bima.
“Sekitar pukul 02.30 Wita adik saya dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadar. Tadi pagi dia dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah untuk dirongsen,” jelasnya Minggu (5/5) siang.
Dikatakannya belum ada kepastian tentang luka yang dialami adiknya dari pihak medis.
Selain Firmansyah, pada malam itu ada juga dua korban dugaan penganiayaan yakni Ikhsan (25) dan Hairil (22) warga Kelurahan Matakando.
Keduanya mengalami luka serius pada bagian kepala dan muka karena diduga terkena benda tumpul. Namun, hanya Hairil yang dirawat RSUD Bima sedangkan Ikhsan berobat jalan.
Saat ditanya, korban Hairil mengaku malam itu sedang berniat melerai saudaranya Ikhsan yang dikeroyok oleh sekelompok pemuda diarena orgen tunggal. Namun, tanpa disadari dari belakang ada yang memukulinya menggunakan batu-bata dan kayu hingga kepalanya terluka.
“Setelah itu saya tidak tau lagi karena langsung dibawa ke rumah sakit,” ceritanya di RSUD Bima.
Sementara itu, Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, SIK yang dikonfirmasi menepis adanya informasi penembakan apalagi dilakukan anggotanya. Diakuinya Sabtu malam memang terjadi keributan ketika acara hiburan malam orgen tunggal yang menyebabkan tiga warga terluka terkena pukulan.
“Tidak ada penembakan, itu hanya ribut biasa kok saat orgen tunggal di Matakando,” jelas Kumbul di Maporlesta.
Kegiatan orgen tunggal tersebut diakui belum mendapatkan ijin dari Kepolisian tetapi tetap saja dilaksanakan. Padahal pihaknya sudah kerap kali mengimbau masyarakat agar tidak lagi mengadakan acara semacam itu dan membatasi hingga pukul 22.00 Wita. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.