Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Mahasiswa dan Aparat Bentrok, Satu Wartawan Terluka

Bima, Bimakini.com.-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadyah (IMM) Cabang Bima terlibat bentrok dengan aparat gabungan Kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP). Akibat bentrok tersebut, sejumlah mahasiswa terluka dan diamankan oleh aparat Kepolisian. Gas air mata pun ditembakkan untuk membubarkan aksi.

Saat bentrokan itu, seorang wartawan harian cetak mingguan, Syafrudin, S.HI, yang sedang meliput mengalami luka di kepala. Diduga terkena lemparan batu saat ingin menghindari bentrokan.

Apalagi saat itu aksi saling lempar batu terjadi antara mahasiswa dengan aparat, demikian juga dengan Sat Pol PP dan pegawai Pemkab Bima lainnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Bentrok ini dipicu pelemparan dari arah belakang ke aparat. Sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan aparat. Namun, ketika ada lemparan batu, bentrok tidak bisa dihindarkan.

Peristiwa ini terjadi ketika, massa IMM yang dikoordinir Amrin dan Hajairin ini hendak menutup aksi. Hanya saja, saat para mahasiswa mencoba merangsek masuk untuk  bernegosiasi terjadi aksi saling dorong. Saat itu, seorang mahasiswa terjatuh. Tidak terima terjatuh, oknum mahasiswa ini melemparkan batu ke barisan aparat yang berada di dalam pagar.

Bongkahan batu-bata ini kemudian mengenai Kapolsek Asakota IPTU Mulyono, SE, yang mencoba meredam anggota Dalmas Polres Bima Kota.

Lemparan bongkahan batu-bata yang mengenai Kapolsek ini mengundang reaksi dari aparat Dalmas. Aparat yang berada di dalam pun membalas dengan melempari kerumunan mahasiswa. Untuk memecah konsentrasi massa, aparat juga sempat melepaskan beberapa kali tembakan gas air mata. Tidak hanya tembakan peringatan juga terdengar letusan senjata api yang diduga dilepaskan aparat.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Suasana pun semakin kisruh, para mahasiswa pun mencoba melepaskan diri. Namun, saat mahasiswa menyelamatkan diri, aparat Dalmas serta aparat berpakaian preman mengejar dan menangkap sambil melayangkan pukulan dan tendangan. Tidak hanya aparat yang mengejar, sejumlah oknum PNS juga ikut mengejar dan menganiaya.

Situasi kemudian mereda setelah 15 menit kemudian. Sedikitnya delapan mahasiswa diamankan. Hanya saja, dalam bentrok ini seorang Jurnalis, Syafruddin mengalami luka bocor di bagian dahi kiri.

Kapolres Bima Kota, AKBP Benny Basir Warmansyah, S.IK, SH, yang dikonfirmasi usai kejadian menuturkan bentrok ini bermula dari adanya perlawanan dari para mahasiswa sehingga terjadi aksi pelemparan. ,Namun aksi bentrok tersebut sudah kondusif. Dalam aksi ini delapam mahasiswa diamankan.

“Sementara untuk wartawan yang terkena lemparan kita visum dulu,” katanya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Hanya saja, pihaknya belum memastikan apakah lemparan batu tersebut berasal dari anggota Kepolisian. Sebab, dari barisan Kepolisian juga terdapat anggota Sat Pol PP, PNS serta masyarakat. (BE.16)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait