Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Peralatan Pabrik Es Rp1,8 Miliar sempat Bermasalah

Kota Bima, Bimakini.com.-Pabrik es yang berlokasi di Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Kelurahan Tanjung, diduga kondisinya tidak “fit”. Masalahnya, saat ujicoba sempat mengalami masalah. Alat untuk meratakan kondisi suhu air, sempat patah. Demikian juga dengan alat alat derek untuk mengangkat es sempat lepas.

Demikian juga ada sejumlah keretakan, sementara proyek itu sudah di-PHO, hanya menyisakan anggaran pemeliharaan.

Kabar munculnya masalah dalam proyek yang bersumber dari APBN itu, direspons oleh Kabag Administrasi Pemerintahan (AP) Setda, Syarief Rustaman. Hadir juga di lokasi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kota Bima, Juwaid. 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Juwaid tidak menampik jika salahsatu mesin alatnya sempat bermasalah. Diduga karena salah bor dan sudah diperbaiki. Fungsi alat itu untuk meratakan dinginnya air dalam proses pembuatan es balok.

“Alat ini mash bayi, masih ujicoba dan masih ada masa  pemeliharaannya. Ada juga garansinya,” ujarnya.

Demikian juga dengan rantai derek sempat terlepas, namun bukan putus. Hanya saja, karena yang mengoperasikan saat ujicoba tidak mengetahui caranya. “Sudah diperbaiki dan tidak ada masalah lagi,” ungkapnya.

Saat ini, kata dia, belum diketahui kapan akan serah terimanya ke Pemkot Bima. Namun, dipastikannya ketika kondisinya sudah tidak ada masalah, baru diserahkan.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Beberapa bagian bangunan pabrik itu terlihat retak, diduga karena konstruksinya. Namun, Juwaid mengatakan jika keretakan itu tidak masalah, tinggal dibenahi saja. Demikian juga dengan penggunaan air bor, dipastikannya tidak masalah, meski rasanya sedikit payau. “Sudah diuji kadar garamnya dan aman,” ujarnya.

Untuk besi juga, kata dia, dipastikan tidak akan karat. Namun, kenyataan beberapa besi sudah terlihat karat, berwarna kecoklatan.

Dikonfirmasi mengenai dugaan besi yang digunakan saat pembangunan gedung pabrik berbeda dengan spesifikasi, dibantahnya. Bahkan, mengaku saat awal dibangun, sempat meminta pekerjaan dihentikan selama dua hari.

Untuk memastikan yang digunakan rekanan, memanggil konsultan dan juga dari Dinas PU dan mereka menilai tidak masalah. Namun, mengenai jenis besi yang digunakan, tidak bisa dijelaskannya. “Pokoknya sudah dinilai tidak ada masalah,” ujarnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Saat itu, Syarief Rustam menyarankan agar petugas yang mengoperasikan pabrik agar dilatih. Jangan sampai salah mengoperasikan, demikian juga harus mengetahui bagaimana mengatasi ketika muncul masalah kecil. “Agar bisa ditangani segera dan tidak menunggu lama,” ujarnya.

Syarief pun mengamati kondisi  bangunan pabrik dan mesinnya. Selain itu, meminta bagaimana cara mengoperasikan mesin tersebut. Beberapa dugaan masalah yang muncul juga ditanyakan kepada PPK.  (BE.16)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait