Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Warga Nisa-Cenggu Kembali Bertikai, Lima Orang Terluka

Bima, Bimakini.com.-Kelompok warga Dusun Nisa Desa Nisa Kecamatan Woha dan Desa Cenggu Kecamatan Belo kembali bertikai. Warga saling melukai satu sama lain dan membalas di tempat terpisah. Akibatnya, lima warga dari kedua pihak mengalami luka bacok dan kondisinya parah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pertikaian ini terjadi sejak Senin (30/31) pagi.

Saat itu, warga Cenggu yang melintas dikejar dan dianiaya. Peristiwa tersebut terjadi berulang-ulang hingga mengakibatkan jatuhnya korban. Korban, Ir (16), seorang kusir menuturkan pagi itu  mengantar penumpang dari pasar Tente menuju Cenggu.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

 Namun, katanya, saat melintasi Dusun Nisa, dikejar sekitar 10 oknum warga yang masing-masing membawa senjata tajam (Sajam). Menyadari dikejar,  dia lantas memacu laju benhur. Namun, usahanya sia-sia dan akhirnya kakinya dibacok.

Peristiwa ini terbilang cukup berani, Masalahnya  saat itu di atas benhur terdapat empat orang penumpang, termasuk dua anak-anak. “Saya lantas pulang ke rumah dan mengantar penumpang,” ujarnya saat ditemui di kediamannya.

Berselang berapa lama, warga Desa Cenggu lainnya, Bo (20) kembali dianiaya saat memarkir benhur di pertigaan Desa Tente tepatnya di depan gedung eks bioskop. Akibat penganiayaan tersebut, dia pun mengalami luka tangan, punggung, dan paha. Bo sempat dilarikan ke Puskesmas untuk  dirawat.

Hal yang sama juga dialami  Dahlan (31). Hanya saja, belum diketahui pasti di mana Dahlan dianiaya. Tragisnya, penganiayaan oleh warga Nisa dilakukan membabi-buta. Tidak hanya menyasar warga asli Desa Cenggu, oknum pemuda Nisa juga menyasar seorang ibu, Hj. Arjuna, asal Desa Renda yang saat itu baru saja keluar dari bank.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Padahal, ibu tersebut telah menjelaskan berasal dari Desa Renda dan hanya berdomisili di Desa Cenggu. Ibu tersebut kemudian dipukul pada bagian belakang menggunakan benda tumpul. Akibatnya korban dibawa ke Puskesmas Belo dan dirujuk ke RSUD Bima karena kondisinya makin menguatirkan.

Karena tidak terima penganiayaan bertubi-tubi yang dilakukan oleh oknum warga Dusun Nisa, warga Cenggu bereaksi dan menyasar warga Desa Nisa yang melintas. Korban dianiaya hingga mendapat luka cukup parah. Korban pun dirujuk ke RSUD Bima.

Pasca penganiayaan  itu, aparat Polres Bima dan Sat Brimob Detasemen A Bima disiagakan di lokasi. Hanya saja, hingga sore tidak ada reaksi dari masing-masing warga. Masing-masing warga khususnya Dusun Nisa hanya bersiaga di perbatasan desa.

Hingga berita ini ditulis belum didapat penjelasan resmi mengenai pemicu awal peristiwa dimaksud.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kapolres Bima, AKBP Ekawana Prasta, S.IK, SH, yang dikonfirmasi masih enggan memberikan keterangan. Dia dan Muspida dalam hal ini Wakil Bupati Bima, Drs. Syafrudin, M.Pd dan Dandim 1608/Bima Letkol (Inf) Tommi Ferry masih mencari dan mengurai akar permasalahan.

“Nanti dulu kita masih mencari tahu dan mengurai akar permasalahannya apa,” tandas Ekawana.

Hanya saja, berdasarkan informasi yang dihimpun, penganiayaan yang dilakukan oleh oknum pemuda Nisa karena seorang warganya dianiaya oleh oknum pemuda Cenggu pada malam sebelumnya. Namun, peristiwa tersebut terjadi di luar Desa Cenggu dan Dusun Nisa, yakni di kawasan Ama Hami Kota Bima.

Informasi lainnya menyebutkan, peristiwa ini terjadi lantaran warga Nisa masih dendam setelah seorang warganya dianiaya oleh warga Cenggu karena menabrak anak kecil saat melintas di Desa Cenggu. (BE.16)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait