Kota Bima, Bimakini.com,-Hingga kini, Tim Verifikasi Honorer K2 Kota Bima belum mengumumkan nama Honorer K2 bodong hasil verifikasi oleh Forum Honorer K2 Menggugat (FHKM) Kota Bima. Kondisi itu menyebabkan para honorer cemas. Mereka mendesak Wali Kota Bima, HM. Qurais, membeberkan data tersebut secepatnya dan terbuka pada publik.
Ketua FHKM, Dedi Alfarianto, ditemani sejumlah rekannya, mengaku kesal terhadap sikap Tim Verifikasi K2 yang diketuai Sekda Kota Bima, Ir. Muhammad Rum, berikut Badan Kepegawaian Daerah (BKD), karena selalu “kucing-kucingan” dan terkesan menutupi nama honorer K2 bodong hasil verifikasi berjenjang yang sebelumnya dinyatakan lulus.
Sepertinya, kata Dedi, para honorer K2 telah dizalimi, Pemkot Bima melalui Tim Verifikasi karena sengaja menutupi hasil verifikasi 419 tenaga honorer yang dinyatakan lulus. Pemkot Bima telah mengindahkan data temuan forum yang sebelumnya telah menyampaikan bahwa 132 honorer K2 diidentifikasi bodong. “Data yang disampaikan kami dianggap angin lalu saja,” katanya.
BKD, kata dia, mesti konsisten terhadap pernyataan yang akan mengumumkan nama tenaga honorer K2 yang dinyatakan bermasalah hasil kerja Tim Verifikasi. “Muhtar (Kepala BKD), jangan diam diri. Janjinya mengumumkan nama-nama K2 bodong kapan direalisasikan,” katanya.
Mengumumkan nama-nama K2 bermasalah hasil verifikasi tim, katanya, menjadi penting, merujuk pernyataan KemenpanRB saat pertemuan dengan forum dan honorer K2 selurun Indonesia beberapa waktu lalu. Dalam pernyataan pejabat KemenpanRB itu, bagi honorer K2 yang bermasalah segera dilaporkan untuk diganti oleh honorer yang tidak bermasalah.
Bahkan, Kemenpan akan mengirim surat edaran pada setiap BKD terkait pergantian nama honorer K2 bermasalah. “Apakah surat edaran itu sudah diterima BKD Kota Bima? Sampai hari ini kami tidak mengetahuinya. BKD tertutup untuk itu,” katanya.
Dedi mengisyaratkan, jika memaksakan mengirim data K2 hasil verifikasi tanpa mengumumkan kepada publik, akan menghadang dan akan ke Jakarta untuk meminta KemenpanRB untuk membatalkan kelulusan K2 Kota Bima. “Kami akan ke Jakarta bersamaan dengan pihak Pemkot menyerahkan data hasil verifikasi K2,” isyaratnya.
Dia meminta Wali Kota Bima harus bersikap dan menjelaskan kepada masyarakat, terutama forum yang telah dirugikan dengan proses perekrutan K2 menjadi CPNSD tersebut. Jika berdiam diri, berarti ikut mengamini kerja dan tidak transparannya kerja Tim Verifikasi. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.