Kota Bima, Bimakini.com,- Warga RT 10/2 lingkungan Saleko Kelurahan Sarae Kecamatan Rasanae Barat, Sirajudin (27), terluka parah setelah anak panah menancap pada paha kirinya, Minggu (4/5) dinihari. Pelakunya belum diidentifikasi. Akibatnya, paha kiri korban terluka parah dan terpaksa dioperasi diunit bedah BLUDBima.
Saat itu, Sirajudin ingin menghentikan perseteruan antarkelompok warga di depan Masjid Raya Al-Muwahidin Bima pada Minggu sekitar 03.00 WITA. Mereka adalah warga lingkungan Paruga Kelurahan Paruga dan lingkungan Lewisape Kelurahan Sarae.
Kepada Bimeks, Sirajudin pun menceritakan kronologisnya. “Saya berniat menghentikan perseteruan antarwarga itu,” jelasnya di ruang perawatan bedah pria BLUD Bima, Minggu (4/5) siang.
Menurut Bapak satu anak ini, saat hendak berusaha menghentikan perseteruan itudibalas dengan tembakananak panah dari kubu lingkungan Paruga. Akibat tembakan itu, anak panah menancap pada paha kirinya.
Pada malam itu, keluarga dan kerabatnya melarikannya ke RSU PKU Muhamadiyah Bima. “Melihat paha kiri terluka, akhirnya saya digiring keluarga ke Rumha Sakitsetelah melihat anak panah menancap,” tuturnya.
Menurut tukang bangunan itu, awalnya sebelum insiden itu ada pertengkaran antarpelajar SMPN2 Kota Bima yang berkelahi pada Sabtu pagi. Kemudian disusul dengan ketegangan antarorang dewasa. Hingga pukul 24.00 WITA ketegangan semakin memanas.“Ketegangan berlanjut tidak terhenti sampai tengah malam,” ujarnya.
Lanjutnya, pada malam itu warga Saleko yang sedang berkumpul di samping kampus Muhammadyah Bima didatangi pengendara motor Satria berjumlah dua orang. Tanpa alasan, dua orang itu melepaskan anak panah pada kelompok warga yang diduga dari Saleko. Akibatnya tiga orang terluka. Ketiga korban malam itu diketahui, bernama Heru dan Ampo,dan satu orang lainnya belum diketahui.
Setelah memanah, katanya, para pelaku langsung melarikan diri. Karena kesal tidak mendapatipelaku, ketegangan berlanjut bentrok saling lempar. “Pada saat bentrok terjadi saya terkena anak panah,” katanya.
Akibatnya, Sirajudin dilarikan ke RSU PKU Muhammadiyahsaat bentrok sedang berlangsung. Selanjutnya untuk melihat kondisi yang sangat serius pada paha korban, pukul 07.00 WITA dibawa ibunya Jubaidah, ke BLUD Bima untuk dioperasi. “Setelah dioperasi korban kini tengah istirahat” ujar adik korban, Suriani.
Tim dokter bedah setempat belum bisa dihubungi karena sedang mengikuti pelantikan pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bimadi kantor Pemkot Bima.
Kasat Reskrim Polres Bima Kota, IPTU Didik Harianto, SH,yang ditemui diKPU Kota Bima, membenarkan insiden itu. Akan tetapi, belum bisa menyampaikan keteranganlebih rinci.
“Saya belum bisa memberikan keterangan, namun kejadian itu memang ada minggu pagi pukul 03.00 WITA,” ujarnya. (K08)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.