Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Diculik Depan Sekolah, Dikeroyok hingga Pingsan

Kota Bima, Bimakini.com,-Naas menimpa Danu Rahman (16), pelajar  Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Kota Bima. Sepulang sekolah Selasa (5/8) siang, dia   diculik di depan gerbang sekola setempat. Setelah   itu  digiring ke areal pegunungan dan dikeroyok. Akibatnya, Danu  terluka parah dan pingsan.

Bagaimana kronologis kejadiannya? Sesuai pengakuan kepada Ayahnya, Julkifli, pelakunya kelompok tiga pengendara motor. “Anak saya diculik di depan gerbang sekolah, lalu dikeroyok,” kata Ayah korban, Julkifli, di RSUD Bima, Selasa (5/8) sore.

      Akibat pengeroyokan itu, Danu mengalami luka memar dan lecet  pada sekujur tubuh seperti  kepala, tangan, kaki, badan, dan sekitarnya. Rata-rata terluka memar dan lecet. “Kemungkinan korban diculik, diseret, dan dikeroyok,” duganya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

      Warga RT 02 RW 01 Kelurahan Penatoi ini mengaku, mendapatkan informasi dari teman korban melalui telepon seluler sekitar pukul 15.00 WITA. Diinformasikan, anaknya telah dirawat di Puskesmas Asakota setelah dikeroyok  kelompok pengendara motor yang diduga warga Kelurahan Dara. Mendapat informasi itu, bersama keluarga mendatangi Puskesmas Asakota. Lantaran korban tambah kritis dan tidak sadarkan diri, membawanya  ke RSUD Bima untuk perawatan intensif.

Informasi yang diperolehnya, korban dikeroyok di sekitar lereng gunung Gindi. “Anak saya tak mengenal pelaku sebelumnya,” kutipnya dari korban.

Apakah korban pernah ada masalah sebelumnya dengan para pelaku? Dia mengaku dari pengakuan korban  tidak mengenal kelompok pengendara itu. Hingga menginjak kelas III jurusan IPS, tidak pernah bermasalah dengan siapapun. “Korban selama ini tidak punya musuh,” jelasnya.

Dari pengakuan korban, dia mengungkapkan,  kronologis awalnya korban dan teman-temanya menegur teman sekolahnya bernama Putri yang ingin meloncati pagar. Namun, Putri menanggapi lain dan dikatakan  bahwa korban mencaci-makinya. Namun, pengakuan korban hanya menegur saja. “Saat itu awalnya hanya menegur teman sekolah  agar tidak loncat pagar,” tuturnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

       Setelah itu, cerita Zulkifli, korban bersama rekan lainnya hendak menuju pulang setelah bel pulang berbunyi.Namun, tiba-tiba di depan gerbang sekolah ada tiga pengendara menjemput dan menyeretnya naik ke atas motor. Kemudian dibawa sampai ke lereng gunung Gindi, tidak jauh dari kawasaan sekolah itu.

Di sana, ceritanya, korban langsung dikeroyok oleh enam orang. Setelah dikeroyok, korban tergeletak tidak sadarkan diri. Warga sekitar yang melihat korban tergeletak di pinggir gunung bertepatan  persimpangan Gindi mengangkatn ya membawa  ke Puskesmas Asakota

     Zulkifli  behrarap pihak Kepolisian segera mengungkap dan menangkap para pelaku, selain itu pihak sekolah bertanggungjawab soal ini.

Kepala Ruangan IGD RSUD Bima melalui Dokter piket, Sakinah Ulfah, mengatakan korban telah ditangani medis. Kondisi luka pada tubuh korban sangat parah. Setelah diperiksa, korban mengalami memar dan lecet  pada bahu bagian kanan, memar telinga kanan bagian belakang, luka lecet kepala bagian depan.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

      Kemudian, lanjut Ulfah, bengkak dan lecet  kening bagian kiri, luka lecet pada telinga kanan bagian depan, memar pada dan lecet pada tangan kanan. “Lorban sebelumnya dibawa sekitar pukul 16.20 WITA dalam keadaan kritis,” ucapnya. (BE31)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait