Dompu, Bimakini.- Bupati Dompu, H Bambang M Yasin, mengakui kasus tawuran dan perkelahian antarkampung di Dompu masih terjadi, namun dalam dua tahun terakhir sudah menurun.
Hal itu dikatakannya Rabu (31/08/2016) saat acara silaturahmi dan diskusi bersama anggota Watimpres Letjen (Pur) M Yusuf Kartanegara di Pendopo Bupati.
Menurutnya, dinamika sosial itu terjadi karena berbagai faktor. Seperti bisa timbul karena kekalahan bermain bola plastik dan arena hiburan. Namun, kondisi itu perlahan tetapi pasti akan mulai hilang di tengah kesibukan masyarakat, seperti adanya Program Pijar. Selain itu, peranserta semua elemen masyarakat Dompu. “Saat ini kondisi daerah cukup kondusif,” katanya.
Bupati menjelaskan program Pijar terutama jagung, saat ini ada 35 hektare yang ditanami jagung. Rata-rata produktivitas 8 ton per hektare. Hal yang lebih membanggakan adalah hasil jagung Dompu telah menyumbang 5 prrsen dari impor jagung.
Bupati juga memaparkan menurunnya angka kemiskinan di Dompu yang mencapai 8 persen per tahun. Dompu memiliki kerentanan pangan terendah di Provinsi NTB.
Bupati mengaku gembira ketika Pemerintah Pusat menghentikan impor jagung dan penetapan HPP jagung oleh Pemerintah Pusat.
Acara itu dihadiri Ketua DPRD Dompu Yuliadin, Sekda Dompu H Agus Bukhari, Kapolres Dompu AKBP Jon Wesly Arianto, Dandim 1614/Dompu, Kejaksaan Negeri Dompu, Ketua Pengadilan dan pejabat Pemkab Dompu. (BK24)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.