Kota Bima, Bimakini.- Setelah anak-anak Oi Katupa Kecamatan Tambora Kabupaten Bima, kini M Nur Rizki Fadilah (14) yang dijenguk oleh Pengurus Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Bima, Kamis (08/09) sore. Rizki saat ini tergolek lemah di pembaringan. Kondisi tubuhnya memrihatinkan. Berat badan hanya 10 kilogram dan panjang 80-an centimeter.
Rizki dirawat di RS STIKES Mataram sejak tiga hari lalu dengan keluhan sesak nafas. Anak itu merupakan siswa SLB Kota Bima. Pihak keluarga mengharapkan uluran kasih semua pihak untuk meringankan penderitaannya.
Pengurus LPA Kota Bima, Lily Marfuatun, SH, MH, menjelaskan berdasarkan pengakuan perawat anak tersebut mengalami gangguan jantung dan kelumpuhan. Cerita ibu Rizki, memang saat masih kecil mengalami sakit panas berhari-hari. Sejak saat itu terlihat kesehatannya mulai terganggu dan mengalami kelumpuhan.
“Pertumbuhan tubuh tidak normal seperti anak lainnya,” ujarnya mengutip ibu Rizki melalui WhatsApp, Kamis malam.
Dikatakannya, pihak keluarga senang didatangi oleh pengurus LPA, karena merasa ada pihak lain yang memberikan dukungan terhadap kondisi anaknya. “Keluarga ingin anaknya sehat seperti anak normal lainnya,” katanya.
Rizki pun kini merindui sekolah. Saat ini, ingin sekali sekolah agar memiliki teman dan berinteraksi seperti anak lainnya. Pengakuan kerinduannya itu diungkapkan kepada pengurus LPA Kota Bima, Intan Sari, MPd.
Katanya, Rizki sangat ingin bersekolah lagi dan bermain bersama teman-temannya. Momentum yang menitikkan air matanya adalah saat menyatakan ingin sembuh dari penderitaannya. “Ibu, Rizki juga pengen sembuh,” katanya dikutip Intan Sari.
“Mari kita berdoa, semoga ada keajaiban yang Allah tunjukan melalui hamba-hamba-Nya yang punya rasa kasih-sayang agar pengobatannya bisa berlanjut ke Mataram,” harapnya.
Informasi dari Pendamping Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas Berat Program Kemensos RI, anak yang mengalami anak cacat berat seperti Rizki, cacat fisik maupun cacat ganda, di Kota Bima sekitar 46 orang.
Rizki sudah mendapat bantuan biaya hidup dari Kementerian Sosial dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Ibunya juga mengalami sakit asma. (BK22)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.