Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Suara Lembut Ndano Nae

ilustrasi: merdeka.com

ilustrasi: merdeka.com


Penggambaran keterbatasan kondisi Lingkungan Ndano Nae Kelurahan Ntobo Kecamatan Raba Kota Bima sudah lama dimaklumi. Hingga tengah pekan lalu, aspirasi  dari masyarakat setempat soal  fasilitas kesehatan dan penerangan listrik,  masih bergaung.

Endapan aspirasi lama yang selalu menemukan kanalnya untuk muncul ke ruang publik. Segala keterbatasan yang hingga kini membekap Ndano Nae perlu diempati bersama. Patut diberi atensi khusus agar masyarakat setempat merasakan keadilan pembangunan. Aspirasi Ndano Nae itu wajar di tengah iklim keterbukaan dan kebebasan  berpendapat. Pada titik itu suara kritis warga harus diapresiasi.

Pada sisi lain, pembangunan memerlukan dana dan tahapan yang dilalui. Membutuhkan proses dan waktu. Ujungnya adalah memerlukan kesepahaman dan komitmen antara eksekutif dan legislatif soal mana saja wilayah  dan item pembangunan yang diprioritaskan. Mengacu pada ekspresi  warga Ndano Nae yang telah lama  disuarakan, maka eksekutif dan legislatif perlu melihat ini sebagai “sasaran tembak” bersama. Tentu kita berharap aspirasi terpendam dari Ndano Nae itu segera dibungkam melalui realisasi program secepatnya. Masalahnya, fasilitas kesehatan dan listrik adalah kebutuhan mendesak.

Kita percaya pejabat pemerintah (eksekutif dan legislatif) telah lama merasakan suasana kebatinan masyarakat Ndano Nae. Mereka terisolasi karena akses jalan dan fasilitas yang serbaterbatas. Tidak ada yang betah dalam dekapan suasana seperti itu.  Semoga ada percepatan respons yang menggiring suasana lingkungan berubah secara bertahap.

Pada sejumlah daerah, masalah kue pembangunan ini seringkali memicu eskalasi aksi demo dan protes. Bahkan, memblokir jalan untuk menarik perhatian pemerintah. Tindakan anarkis pun kerap meletup, karena luapan emosi tidak tertahankan. Bagaimana dengan Ndano Nae? Tidak ada riak-riak yang mengiringinya. Warga hanya menyampaikan suara secara datar, setelah itu diam dan berlalu seiring detak waktu. Larut dalam aktivitas masing-masing. Bisa jadi itulah gaya protes ala Ndano Nae yang mengambil posisi berbeda dengan masyarakat wilayah lain sejak dulu.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Semoga bahasa aspirasi ala Ndano Nae ini dipahami utuh, meski tidak berkoar-koar di jalanan, membakar ban, dan bahkan ada yang kebablasan memaki-maki pejabat. (*)

Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Dari Redaksi

Kita dikejutkan lagi oleh  kasus perkelahian antarsiswa  saat kegiatan belajar-mengajar (KBM) dan di halaman sekolah. Ya,    peristiwa itu terjadi  di SMAN 1  Belo. Siswa...